Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pelayanan rumah sakit berstandar internasional dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menahan arus masyarakat untuk berobat ke luar negeri.

"Tingkatkan pelayanan sesuai dengan standar internasional. Dengan pelayanan seperti itu, kita dapat menahan arus masyarakat yang berobat ke luar negeri dan menarik peserta asuransi kesehatan internasional untuk berobat di Indonesia," ujar Presiden Susilo Bambang Yadhoyono di Jakarta, Kamis.

Dalam acara Apresiasi Akreditasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Presiden SBY berpesan agar seluruh jajaran direksi, manajemen dan tim medis untuk memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas dan mengacu pada pendekatan lebih baik, lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat.

"Hargai hak-hak pasien dengan melibatkan pasien sebagai mitra dalam perawatan. Berikan pelayanan yang cepat kepada pasien yang kritis, tanpa harus melalui proses administrasi yang berbelit," ujar Presiden SBY.

Presiden SBY menegaskan bahwa dirinya tidak ingin lagi mendengar tentang adanya kasus atau kejadian pasien meninggal dunia akibat kehadirannya ditolak di rumah sakit tertentu dengan berbagai alasan prosedural.

Sebagai rumah sakit pemerintah pertama yang terakreditasi berstandar pelayanan rumah sakit kelas dunia, Presiden mengimbau untuk dapat meningkatkan pelayanan dan terus memberikan dukungan terhadap kegiatan penelitian kesehatan dan pendidikan kedokteran.

"Fungsikan fasilitas rumah sakit secara optimal dalam memfasilitasi kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dan ilmu kedokteran," ujar Presiden.

RSCM meraih akreditasi sebagai rumah sakit dengan standar pelayanan berkelas dunia dari lembaga mutu internasional "Joint Commission International" JCI pada April 2013 dengan menerapkan 14 "chapter" (bab) JCI yang berisikan 320 standar dengan 1.222 elemen pengukuran poin yang dinilai. 

Pewarta : Oleh Sella Panduarsa Gareta
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024