Kendari, (Antara News) - Bhkati sosial serangkaian Hari keluraga nasional (Harganas) ke-XX di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilakukan operasi katarak dan sunatan masal yang diikut sedikitnya 270 orang dari keluarga kurang mampu.
Pantauan, Jumat, di lokasi tempat dilakukannya bhakti sosial yang melibatkan panitia dari BKKBN pusat dan daerah bekerjasama dengan sejumlah instansi teknis seperti tenaga medis dan dokter RSUP Sultra, Dinkes Kendari dan Rumah Sakit Korem 143/Haluoleo.
Salah seorang panitia bhakti sosial, Agus mengatakan, dari jumlah 270 peserta yang akan mendapatkan pelayanan cuma-cuma itu terdiri dari, 150 orang anak-anak untuk sunatan dan 126 operasi katarak.
"Sebenarnya jumlah peserta yang mendaftar di panitia Harganas jumlahnya mencapai lebih dari 350 orang namun saat kegiatan operasi dimulai, yang datang dan melapor kepanitia hanya sekitar 85 persen," katanya.
Salah seorang orang tua peserta sunatan, Ny Murni mengatakan rasa terima kasih kepada panitia bhakti sosial dalam memberikan fasilitas gratis sehingga anaknya bisa disunat, yang kebetulan hampir bersamaan musim libur sekolah.
"Saya kira kami mewakili orang tua memberi apresiasi kepada panitia Harganas, yang membuka kegiatan bhakti sosial hari ini," katanya.
Kepala BKKBN Pusat Prof. Fasli Jalal, saat menghadiri dan menyaksikan operasi katarak dan sunatan massal mengatakan, bahwa warga yang ikut ambil bagian pada pelayanan gratis itu sunatan adalah hak bagi seluruh keluaraga yang jumlahnya mencapai 64 juta kepala keluaraga di seluruh Indonesia.
Ia mengtatakan, pelayanan gratis tersebut merupakan bagian dan tanggung jawab pemerintah kepada seluruh warga terutama dari kalangan kurang mampu.
"Yang pasti bahwa, semua warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan gratis kesehatan hari ini harus dilayani," katanya.
Harganas ke-XX yang pusat kegiatannya di Alun-alun Lapangan eks MTQ Kota Kendari pada hari Sabtu tanggal 29 juni 2013 yang akan dihadiri Wakil Presiden Boediono bersama ibu Herawati Boediono.
Beberapa kegiatan yang sudah dilakaukan lebih awal seperti pameran gelar dagang yang diikuti seluruh provinsi di seluruh Tanah Air dibuka ketua Tim Penggerak PKK pusat, Vita Gamawan Fauzi dan kegiatan seminar dan lokakarya yang bertemakan pernikahan dini yang diikuti 350 peserta remaja dari SMU/SMK di daerah ini.
Salah seorang panitia bhakti sosial, Agus mengatakan, dari jumlah 270 peserta yang akan mendapatkan pelayanan cuma-cuma itu terdiri dari, 150 orang anak-anak untuk sunatan dan 126 operasi katarak.
"Sebenarnya jumlah peserta yang mendaftar di panitia Harganas jumlahnya mencapai lebih dari 350 orang namun saat kegiatan operasi dimulai, yang datang dan melapor kepanitia hanya sekitar 85 persen," katanya.
Salah seorang orang tua peserta sunatan, Ny Murni mengatakan rasa terima kasih kepada panitia bhakti sosial dalam memberikan fasilitas gratis sehingga anaknya bisa disunat, yang kebetulan hampir bersamaan musim libur sekolah.
"Saya kira kami mewakili orang tua memberi apresiasi kepada panitia Harganas, yang membuka kegiatan bhakti sosial hari ini," katanya.
Kepala BKKBN Pusat Prof. Fasli Jalal, saat menghadiri dan menyaksikan operasi katarak dan sunatan massal mengatakan, bahwa warga yang ikut ambil bagian pada pelayanan gratis itu sunatan adalah hak bagi seluruh keluaraga yang jumlahnya mencapai 64 juta kepala keluaraga di seluruh Indonesia.
Ia mengtatakan, pelayanan gratis tersebut merupakan bagian dan tanggung jawab pemerintah kepada seluruh warga terutama dari kalangan kurang mampu.
"Yang pasti bahwa, semua warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan gratis kesehatan hari ini harus dilayani," katanya.
Harganas ke-XX yang pusat kegiatannya di Alun-alun Lapangan eks MTQ Kota Kendari pada hari Sabtu tanggal 29 juni 2013 yang akan dihadiri Wakil Presiden Boediono bersama ibu Herawati Boediono.
Beberapa kegiatan yang sudah dilakaukan lebih awal seperti pameran gelar dagang yang diikuti seluruh provinsi di seluruh Tanah Air dibuka ketua Tim Penggerak PKK pusat, Vita Gamawan Fauzi dan kegiatan seminar dan lokakarya yang bertemakan pernikahan dini yang diikuti 350 peserta remaja dari SMU/SMK di daerah ini.