Kendari,  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terus mengembangkan pemanfaatan gas metan yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu.

Wali Kota Kendari Asrun di Kendari, Senin, mengatakan bahwa gas metan hasil olahan sampah tersebut saat ini dikembangkan menjadi bahan bakar kendaraan roda empat.

"Kami sudah buktikan bahwa gas metan tersebut tidak hanya sekadar bahan bakar untuk generator, dan bahan bakar memasak, tetapi juga untuk bahan bakar kendaraan," kata Asrun.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari saat ini sedang mencari formulasi untuk penampungan atau tabung gas metan kendaraan yang bisa menyimpan gas kapasitas besar sehingga bisa digunakan untuk perjalanan dengan waktu tertentu.

"Sekarang kami terus mencari media tepat untuk wadah penyimpanan gas metan untuk kendaraan. Kalau sudah mendapatkan caranya, kami akan lahirkan kendaraan berbahan bakar gas metan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa gas metan dihasilkan dari pembusukan sampah yang diproduksi oleh warga Kendari selama ini dan baru dikembangkan selama satu tahun terakhir.

Menurut Asrun, kemampuan Pemkot Kendari mengelola sampah sehingga memanfaatkan gas metan yang dihasilkan, membuat beberapa daerah ingin belajar pengelolaan sampah di Kendari.

"Daerah yang akan datang belajar mengelola sampah di Kendari adalah Pemkot Ternate, Jambi, dan Bengkulu," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024