Kolaka, (Antara News) - Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup PT.Antam Tbk UBP Nikel Sulawesi Tenggara melaksanakan penanaman pohon sebanyak 150 bibit di sekitar lokasi panggung terbuka Pomalaa (PATEPO). 

Penanaman pohon itu dihadiri oleh operation division Head, Tatang Hendra, HR and CSR Division Head Guntur Tjora, Ketua Panitia HUT 45 ANTAM Niki Satriyadi, Ketua Perpantam UBP Nikel Sultra Dayyan, para Bureau Head dan Department Head diperusahaan itu.

Ketua Panitia HUT 45 ANTAM, Niki Satriyadi di Kolaka, Kamis, mengatakan Penanaman pohon di disekitar lapangan panggung terbuka Pomalaa dilaksanakan dalam rangka memeringati Hari Lingkungan Hidup dan HUT ke-45 ANTAM.

"Untuk penanaman pohon kali ini sebanyak 150 pohon ditanam diarea lapangan PATEPO,"  katanya.

Niki juga menjelaskan, pada Hari Lingkungan Hidup ini, bukan hanya penanaman pohon yang dilakukan tapi juga diadakan sosialisasi membuang sampah yang benar sesuai tempatnya baik kepada masyarakat maupun karyawan Antam itu sendiri.

"Satker Plant Environment Management telah menyediakan drum sampah tiga warna yakni drum warna kuning untuk sampah anorganik, drum warna hijau untuk sampah organik dan drum warna merah untuk sampah tercemar," ungkapnya.

Sosialisasi membuang sampah ini dilakukan agar para pegawai dan keluarga pegawai mengerti benar cara memisahkan sampah-sampah yang akan dibuang dan dimasukkan kedalam tong-tong sampah yang telah disediakan.

"Sampah non organik merupakan sampah hasil industri maupun hasil pengolahan bahan mineral dan minyak bumi dan sampah tersebut sama dengan sampah kering sangat susah terurai oleh alam, sehingga kalau sampai jumlah sampah tersebut menumpuk dalam tanah maka akan mengakibatkan pencemaran tanah daningkungan," jelasnya.

Sementara sampah organik merupakan sampah basah yang dapat terurai secara alami, artinya bahan sampah tersebut dapat membusuk tanpa harus di daur ulang karena sampah organik dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti proses memasak, pertanian, kotoran hewan, dan sebagainya.

"Kalau sampah organik ini lebih ramah terhadap lingkungan karena secara alami akan terurasi oleh bakteri," sedangkan sampah tercemar yaitu sampah atau kain yang sudah kena oli bekas atau minyak," ujar Niki.

Pewarta : oleh: Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024