Nusa Dua, Bali (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Forum Kerja Sama Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC) agar  menjadi bagian dari arsitektur kawasan.

        Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat menerima kunjungan kehormatan para menteri luar negeri negara-negara anggota FEALAC di Nusa Dua, Bali, Jumat.

        "FEALAC juga harus dapat menjadi bagian dari berbagai arsitektur yang ada di kawasan seperti ASEAN, APEC, dan East Asian Summit. Bagaimana menempatkan FEALAC dalam bingkai arsitektur yang berkembang di kawasan," kata Faiza yang mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan tersebut.

        Saat ini FEALAC beranggotakan 36 negara yang 16 di antaranya berasal dari Asia Timur yakni Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, RRC, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Mongolia.

        Sementara 20 negara lagi yang berasal dari Amerika Latin adalah Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Republik Dominika, dan Suriname.

         Sesuai mandat Deklarasi Buenos Aires yang dihasilkan dalam PTM ke-5 FEALAC di Buenos Aires, Argentina pada 2011, Indonesia diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah sekaligus Koordinator Wilayah Asia Timur, bersama dengan Kolombia sebagai Koordinator Wilayah Amerika Latin yang juga menjadi Ketua Bersama FEALAC ke-6.

        Menlu Marty Natalegawa menyebut FEALAC dapat menjembatani  kawasan Asia Timur dan Amerika Latin meskipun dua kawasan itu secara geografis, sejarah, dan politis sangat berbeda.

        Dengan modal 33,43 persen GDP dunia serta nilai perdagangan yang mencapai 13,13 triliun dolar AS, kata Marty, kedua kawasan tersebut merupakan dua wilayah yang dinamis serta berperan sebagai mein perekonomian dunia.

        Menurut Marty, melalui kerja sama kedua kawasan itu memiliki peluang untuk mengukuhkan posisinya di tatanan perekonomian global.

        Perdagangan antara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin tercatat menyumbang 29,8 persen dalam perdagangan global, sementara 40 persen populasi dunia (sekitar 2,6 miliar jiwa) tinggal di dua kawasan tersebut.

Pewarta : Oleh GNC Aryani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024