Kendari,  (Antara News) - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) wilayah kepulauan yang meliputi Kabupaten Buton, Muna, Wakatobi dan Kota Baubau mengaku merasa `cemburu` dengan mekarnya daerah otonomi baru (DOB) di wilayah daratan di Sultra.

"Terus terang saya merasa cemburu, perjuangan untuk pemekaran kabupaten di wilayah Buton dan Muna belum juga terealisasi hingga saat ini, sementara diwilayah daratan justru sudah mekar dua kabupaten," kata anggota DPRD Sultra, Suwandi di Kendari, Senin, saat mendampingi Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba menerima aspirasi masyarakat Gulamasta terkait tuntutan pemekaran Kabupaten Buton Tengah, di gedung sekretariat DPRD Sultra. 

Padahal lanjut dia, usulan pemekaran wilayah kepulauan di Buton dan Muna itu jauh lebih dulu ketimbang dengan daerah daeratan yang sudah menjadi DOB di tahun 2013 ini.

Menurut Suwandi, perjuangan pemekaran di wilayah kabupaten Buton dan Muna telah digagas dan disuarakan sejak 10 tahun lalu dan hingga saat ini masih terus diperjuangkan hingga ke pusat khususnya di Komisi II DPR RI.

"Terus terang kami dan pimpinan DPRD Sultra serta 13 anggota DPRD Sultra dari Dapil Kepulauan merasa cemburu, kok kenapa empat wilayah yang diusulkan yakni Kota Muna, Muna Barat, Buton Tengah dan Buton Selatan yang kesemuanya itu ada di wilayah kepulauan belum juga ditetapkan," katanya.

Hal senada diungkapkan, La Nika anggota DPRD Sultra dari Partai Golkar mengatakan, perjuagan agar dua wilayah calon pemekaran di kabaupaten Muna itu segera terealisasi di tahun 2013 dengan berbagai alasan dan persyaratan yang ditentukan pusat itu semuanya sudah dipenuhi oleh calon wilayah itu.

"Saya kira masyarakat di Kabaupaten Muna maupun di Wilayah Kabupaten Buton harus bersabar, cepat atau lambat perjuangan yang sudah lama kita suarakan itu akan dapat terwujud dalam tahun ini juga," katanya, lalu diamini oleh warga dan masyarakat yang ikut menyampaikan aspirasi di gedung DPRD itu.

Baik politis PAN maupun Golkar Sultra yang menerima aspirasi itu mengharapkan kepada mahasiswa Buton untuk menyikapi secara positif, bahwa perjuangan dan pengorbanan yang sudah lama disuarakan itu akan bisa terwujud sesuai yang diinginkan masyarakat.

Sebelumnya, aspirasi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan sosiologi Hukum (GSH), Keluarga Besar Gulamasta (KGB), Himpunan pemuda pelajar mahaasiswa Mawasangka Raya Kendari dan Mahasiswa Talaga Raya mengatakan pemekaran Buton Tengah harga mati, karena solusi untuk kesejahteraan masyarakat pinggiran diwilayah itu harus terwujud tahun ini.

"Kami semua yang terhimpun dari GSH, KGB, Gulamasta dan organisasi pemudah lainnya di Buton menyatakan bahwa Pemekaran Buton Tengah harus terwujud tahun ini juga," kata ketua GSH Sultra, Andisar.

Bahkan sebagai bentuk konsekwensi dan aspirasi para mahasiswa yang menyampaikan tuntutan di DPRD itu, mereka juga mengharapkan agar pertemuan hari ini segera di faximile ke pemerintah pusat (komisi II DPR RI) untuk ditindaklanjuti.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024