Kendari, (Antara News) - Puluhan guru dan siswa Muhammadiyah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan unjukrasa di gedung DPRD Sultra menyampaikan aspirasi mereka terkait pelaksanaan ujian nasional 2013 yang hingga kini belum diketahui hasilnya.
"Kami datang di gedung DPRD ini, tidak lain hanya inging mempertanyakan dan mendesak kepada bapak-bapak anggota dewan untuk menseriusi persoalan pelaksanaan ujina nasional yang belum kami ketahui, apakah murid-murid kami lulus atau tidak," kata salah seorang guru SMU Muhammadiyah, Ny Dasrania, mewakili rekan guru lainnya di gedung sekretariat DPRD Sultra, Rabu.
Menurut guru Geografi di sekolah itu, keresehan yang dialami para siswa-siswa disekolahnya itu sangat beralasan karena nasib dari 64 siswa yang mengikuti ujian nasional tahun ini belum diketahui, apakah lulus atau tidak.
Ia mengatakan, permasalahan ini sudah disampaikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinis, namun belum ada kejelasan pasti.
"Secara psikologis, siswa-siswi SMU Muhammadiyah masih cemas dan belum ada kepastian, apakah mereka lulus atau tidak," katanya diamuini rekan-rekan guru lainnya.
Aksi unjukrasa para siswa Muhammadiyah bersama beberapa orator dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Muhammadiyah (IPMM) Kendari itu, awalnya berlangsung aman, namun setelah mereka mengetahui bahwa tak satupun anggota DPRD yang menemui sehingga suasana memanas di luar gedung itu.
"Apa artinya kami datang untuk menyampaikan aspirasi ini, sementara anggota DPRD sebagai pioner suara pelajar di parlemen hari ini tidak ada, (masa reses) untuk beberapa hari kedepan," kata Laode Imran, koordinator lapangan IPMM.
Menurut mereka, penyampaian aspirasi itu sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya sempat berdialog dengan beberapa anggota DPRD Sultra. Oleh dewan pada waktu itu berjanji untuk segera memediasi ke instansi teknis, namun hasilnya hingga saat ini belum ada.
Kabag Humas Sekretariat DPRD Sultra, Haris Lamarundu, saat dimintai keterangan terkait tidak adanya anggota dewan yang menemui para siswa dan guru Muhammadiyah itu mengakui bahwa dari 45 anggota dewan melakaukan reses selama beberapa hari kedepan.
"Yang kami tahu bahwa masa reses para anggota dewan akan berlangsung selama 4-5 hari yakni mulai tanggal 29 Mei 2013 hingga berakhir 3 Juni 2013," katanya.
Setelah mengetahi tak satu pun anggota dewan yang hadir menemui mereka, para pengunjukrasa merasa kecewa, dan beberapa rekan siswa dan mahasiswa ingin memaksa untuk memasuki ruang gedung namun mendapat ppengawalan ketat dari aparat kepolisian yang menjaga didepan pintu gedung DPRD itu.
Hingga berita ini diturunkan aksi unjukrasa para siswa dan guru serta gabungan dari IPMM Kendari masih berlangsung dan tetap menyuarakan nasib para siswa yang belum diketahui hasil ujian nasionalnya itu.
"Kami datang di gedung DPRD ini, tidak lain hanya inging mempertanyakan dan mendesak kepada bapak-bapak anggota dewan untuk menseriusi persoalan pelaksanaan ujina nasional yang belum kami ketahui, apakah murid-murid kami lulus atau tidak," kata salah seorang guru SMU Muhammadiyah, Ny Dasrania, mewakili rekan guru lainnya di gedung sekretariat DPRD Sultra, Rabu.
Menurut guru Geografi di sekolah itu, keresehan yang dialami para siswa-siswa disekolahnya itu sangat beralasan karena nasib dari 64 siswa yang mengikuti ujian nasional tahun ini belum diketahui, apakah lulus atau tidak.
Ia mengatakan, permasalahan ini sudah disampaikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinis, namun belum ada kejelasan pasti.
"Secara psikologis, siswa-siswi SMU Muhammadiyah masih cemas dan belum ada kepastian, apakah mereka lulus atau tidak," katanya diamuini rekan-rekan guru lainnya.
Aksi unjukrasa para siswa Muhammadiyah bersama beberapa orator dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Muhammadiyah (IPMM) Kendari itu, awalnya berlangsung aman, namun setelah mereka mengetahui bahwa tak satupun anggota DPRD yang menemui sehingga suasana memanas di luar gedung itu.
"Apa artinya kami datang untuk menyampaikan aspirasi ini, sementara anggota DPRD sebagai pioner suara pelajar di parlemen hari ini tidak ada, (masa reses) untuk beberapa hari kedepan," kata Laode Imran, koordinator lapangan IPMM.
Menurut mereka, penyampaian aspirasi itu sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya sempat berdialog dengan beberapa anggota DPRD Sultra. Oleh dewan pada waktu itu berjanji untuk segera memediasi ke instansi teknis, namun hasilnya hingga saat ini belum ada.
Kabag Humas Sekretariat DPRD Sultra, Haris Lamarundu, saat dimintai keterangan terkait tidak adanya anggota dewan yang menemui para siswa dan guru Muhammadiyah itu mengakui bahwa dari 45 anggota dewan melakaukan reses selama beberapa hari kedepan.
"Yang kami tahu bahwa masa reses para anggota dewan akan berlangsung selama 4-5 hari yakni mulai tanggal 29 Mei 2013 hingga berakhir 3 Juni 2013," katanya.
Setelah mengetahi tak satu pun anggota dewan yang hadir menemui mereka, para pengunjukrasa merasa kecewa, dan beberapa rekan siswa dan mahasiswa ingin memaksa untuk memasuki ruang gedung namun mendapat ppengawalan ketat dari aparat kepolisian yang menjaga didepan pintu gedung DPRD itu.
Hingga berita ini diturunkan aksi unjukrasa para siswa dan guru serta gabungan dari IPMM Kendari masih berlangsung dan tetap menyuarakan nasib para siswa yang belum diketahui hasil ujian nasionalnya itu.