Jakarta (Antara News) - Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Kuba membicarakan kerja sama antara dua komunitas kawasan, yaitu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC).

"Kami membahas kerja sama antarkawasan karena saat ini Kuba menduduki jabatan sebagai ketua CELAC. Jadi, kami berbicara tentang kerja sama CELAC dengan ASEAN," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa usai bertemu Menlu Kuba Bruno Rodriguez Parilla di Jakarta, Jumat.

Menlu Marty belum menjelaskan lebih lanjut soal bidang-bidang kerja sama apa saja yang akan ditempuh kedua kawasan. Namun, dia menyebutkan Menlu Parilla akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Le Luong Minh, terlebih dahulu.

"Sore nanti beliau akan bertemu dengan Sekjen ASEAN," ujar dia.

Sementara itu, berkaitan dengan kerja sama kawasan yang lebih besar, yaitu Forum Kerja Sama Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC), yang Indonesia dan Kuba terdaftar sebagai negara anggota.

Menlu Marty menyebutkan rencananya bulan mendatang Indonesia dan Kolombia akan menjadi ketua dalam pertemuan FEALAC.

"Bulan depan akan ada pertemuan yang diketuai Indonesia dan Kolombia. Pertemuan yang mencakup komunitas FEALAC, negara-negara Asia Timur dan Amerika Latin," ujar Marty.

Pertemuan tingkat menteri FEALAC VI rencananya akan dilangsungkan di Bali pada bulan Juni mendatang.

FEALAC merupakan hasil gagasan PM Singapura Goh Chok Tong saat berkunjung ke Chile pada bulan Oktober 1998. Pertemuan Pejabat Senior pertama di Singapura pada tahun 1999 merupakan momentum pembentukan resmi FEALAC.

Saat ini, FEALAC mewadahi 36 negara, yaitu 16 dari kawasan Asia Timur (10 negara ASEAN ditambah Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Mongolia dan Selandia Baru) serta 20 dari kawasan Amerika Latin (Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela).

Pewarta : Oleh Gilang Galiartha
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024