Mamuju, (Antara News)- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapatkan bantuan sebesar 5 juta euro dari PT Nestle untuk mengembangkan perkebunan kakao.
"Salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang makanan dan minuman PT Nestle memberikan bantuan 5 juta euro atau sekitar Rp60 miliar untuk pengembangan perkebunan kakao di Sulbar,"kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, PT Nestle mengembangkan kakao Sulbar sebagai salah satu bentuk investasi untuk meningkatkan produksi kakao Sulbar yang merupakan bahan baku industri perusahaannya.
Menurut dia, anggaran untuk mengembangkan kakao itu digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia petani kakao dalam mengembangkan kakao, agar kakao di Sulbar dapat semakin berkualitas.
"72 persen produksi kakao nasional di sumbangkan Provinsi Sulbar, namun sayang kualitasnya masih dianggap rendah, sehingga sumber daya manusia petani Sulbar harus ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas,"katanya.
Ia mengatakan, pada tahun 2012 sekitar 1.200 orang petani telah dilatih PT Nestle melalui mitranya 'Swiss Contact' yang merupakan organisasi swadaya yang bergerak dibidang perkebunan kakao.
Ia berharap dengan bantuan itu dapat semakin meningkatkan kualitas dan produksi kakao Sulbar sekitar 135.000 ton per tahun, dengan luas lahan dimiliki sekitar 185.000 hektare.
Gubernur mengatakan, produksi kakao Sulbar juga diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan produksi kakao nasional hingga mencapai target satu juta ton per tahun.(Ant).
"Salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang makanan dan minuman PT Nestle memberikan bantuan 5 juta euro atau sekitar Rp60 miliar untuk pengembangan perkebunan kakao di Sulbar,"kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, PT Nestle mengembangkan kakao Sulbar sebagai salah satu bentuk investasi untuk meningkatkan produksi kakao Sulbar yang merupakan bahan baku industri perusahaannya.
Menurut dia, anggaran untuk mengembangkan kakao itu digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia petani kakao dalam mengembangkan kakao, agar kakao di Sulbar dapat semakin berkualitas.
"72 persen produksi kakao nasional di sumbangkan Provinsi Sulbar, namun sayang kualitasnya masih dianggap rendah, sehingga sumber daya manusia petani Sulbar harus ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas,"katanya.
Ia mengatakan, pada tahun 2012 sekitar 1.200 orang petani telah dilatih PT Nestle melalui mitranya 'Swiss Contact' yang merupakan organisasi swadaya yang bergerak dibidang perkebunan kakao.
Ia berharap dengan bantuan itu dapat semakin meningkatkan kualitas dan produksi kakao Sulbar sekitar 135.000 ton per tahun, dengan luas lahan dimiliki sekitar 185.000 hektare.
Gubernur mengatakan, produksi kakao Sulbar juga diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan produksi kakao nasional hingga mencapai target satu juta ton per tahun.(Ant).