Makassar (Antara News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menambah personel gabungan yang disiagakan di Kota Palopo guna mengantisipasi kerusuhan lanjutan pascaperhitungan suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo putaran kedua.

"Kami sudah menambah personel dan menyiagakan 1.100 personel gabungan di Kota Palopo untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan pascapemilihan wali kota dan wakil wali kota," tegas Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi di Makasasr, Senin.

Ia mengatakan, penyiagaan kekuatan di Palopo terkait dengan adanya insiden pembakaran sejumlah kantor pemerintahan serta kantor pelayanan lainnya di Palopo yang diduga imbas dari pesta demokrasi.

Beberapa kantor pemerintahan serta pelayanan yang dibakar oleh massa yang diduga dilakukan oleh massa pihak yang kalah Haidar Basir-Thamrin (Hatita) yakni Kantor Wali Kota, Kantor Partai Golkar, Kantor Panitia Pengawasan (Panwas) Kantor Camat Wara Timur serta kantor Media Palopo Pos.

"Pembakaran yang terjadi pada Minggu (31/3) telah melumpuhkan sejumlah pelayanan di kantor pemerintahan dan itu juga yang menjadi alasan untuk menambah pasukan agar hal tersebut tidak lagi berlanjut," ujarnya.

Personel gabungan yang dikerahkan di antaranya dari Brigade Mobile (Brimob) Polda Sulselbar yang berjumlah sekitar 400 orang.

Juga ada pasukan dari TNI serta unsur lainnya juga turut serta untuk mengamankan situasi kondusif di kota Palopo.

Kombes Endi Sutendi menjelaskan kronologis pembakaran itu terjadi setelah massa yang diduga dari kubu Hatita ini mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Palopo tempat rapat pleno perhitungan suara putaran kedua.

Proses perhitungan suara di kantor KPU sudah mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang dibantu dari TNI serta unsur lainnya, namun jumlah massa yang lebih besar suasana menjadi rusuh.

"Awalnya berjalan kondusif dari pagi hingga siang hari, namun setelah perhitungan selesai dilakukan, massa yang berjumlah lebih dari 500 orang itu datang dan langsung melempar serta membakar," katanya.

Aparat gabungan yang berada di lokasi berusaha memukul mundur massa dari pasangan nomor urut lima ini, namun beberapa saat saling lempar terjadi, kebakaran tiba-tiba muncul dari kantor Wali Kota Palopo.

Sebelum api padam yang diikuti dengan kebakaran di tempat lainnya, antara lain kantor Partai Golkar, Kantor Panitia Pengawasan (Panwas) Kantor Camat Wara Timur serta kantor Media Palopo Pos secara bersamaan juga ikut terbakar.

Massa tandingan dari pemenang putaran kedua, Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) yang jumlahnya hampir sama dengan massa nomor urut lima itu kemudian saling lempar bom molotov serta menggunakan benda lainnya berhasil dipukul mundur oleh pasukan pengamanan.

"Hingga saat ini, situasi sudah mulai terkendali, tetapi anggota pengamanan masih tetap siaga mengantisipasi terjadinya kerusuhan lanjutan," tegas mantan Wakapolrestabes Makassar Endi Sutendi.

Pewarta : Oleh Muh Hasanuddin
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024