Jakarta,  (ANTARA News) - Badan Kehormatan DPR akan memanggil   anggota dewan yang namanya disebut Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam laporan dugaan pemerasan terhadap sejumlah direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  
    "Setelah ini kami (Badan Kehormatan DPR) akan memanggil anggota dewan (yang disebut Dahlan Iskan). Besok (Rabu, 21/11) kami akan panggil," kata anggota Badan Kehormatan DPR Alimin Abdullah di Jakarta, Selasa.

         Pemanggilan itu, menurut dia, akan dilakukan apabila BK DPR sudah merasa cukup memperoleh keterangan dan bukti dari tiga Dirut BUMN yang sebelumnya disebut Dahlan Iskan "diperas" oknum anggota dewan.

         Untuk itu, lanjutnya, pemanggilan para pimpinan perusahaan milik negara tersebut sangat penting guna mendalami informasi awal yang diperoleh. Sehingga diharapkan dapat diperoleh bukti yang lebih detail.

         "Dasar buktinya jelas, tanggal berapa, di mana, berapa besar 'diperasnya'. Pakai apa, apakah menodongkan pistol, memangnya mereka anak kecil bisa diperas-peras," ujar dia.

         Menurut dia, Dahlan Iskan pun perlu dikonfirmasi soal nama-nama oknum anggota dewan yang memeras. "Jangan-jangan 'cucuk cabut' lagi, jumlah namanya jadi berubah terus," katanya.

         Saat ditanya kapan BK DPR akan menyelesaikan kasus ini, ia menjawab target penyelesaian itu tentu ada tapi tentu tidak bisa langsung selesai. "Coba (kasus) Century saja 'kan lama padahal (KPK) punya penyidik," katanya.

         Namun yang jelas, ia mengatakan semua diselesaikan secara hukum dan tidak bisa seseorang menuduh orang lain tanpa bukti.

         BK DPR memanggil tiga direksi BUMN yang disebut-sebut telah diperas oleh oknum anggota DPR. Ketiga BUMN itu adalah PT PAL, PT Garam, dan PT Merpati Nusantara Airlines.

         Penyampaian keterangan tiga direksi BUMN itu dilakukan secara terpisah dan tertutup mulai pukul 10.30. BK mengonfirmasi keterangan dan  kronologi pemerasan yang sebelumnya disampaikan Dahlan Iskan.(Ant).

Pewarta : Antara
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025