Kendari (ANTARA News) - Sekitar 730 pedagang yang menghuni Pasar Ikan Higienis di Kota Kendari kehilangan kios karena terbakar.

Wartawan ANTARA di Kendari, Senin, melaporkan bahwa 1.300 unit kios yang ditempati 730 pedagang berbagai macam barang dagangan rata dengan tanah setelah diamuk "si jago merah".

Konstruksi bangunan yang sebagian semi permanen dengan menggunakan atap seng serta atap terpal plastik mempercepat amukan api yang membara sekitar pukul 05.30 Wita.

Pasar Ikan Higienis ditempati sementara waktu oleh ratusan pedagang karena Pasar Sentral Modern Kendari sedang dalam tahap pembangunan.

"Kami harapkan pemerintah Kota Kendari sigap menangani pedagang korban kebakaran agar permasalahan tidak meluas," kata anggota DPRD Kota Kendari Chulafau Rasyidin saat memantau lokasi kebakaran.

Pemerintah harus segera mencari solusi penempatan pedagang korban kebakaran karena aktivitas mereka sebagai pedagang tidak boleh terhenti.

"Pegawai negeri sipil (PNS) atau pejabat boleh tidak masuk kantor tetapi gaji jalan terus. Sebaliknya, kalau pedagang tutup kios atau tidak berjualan dipastikan tidak ada pemasukan. Ini yang harus dipahami oleh pemerintah maupun DPRD," kata Chulafau yang sebelumnya juga berprofesi sebagai pedagang.

Kerugian pedagang maupun pemerintah dari musibah kebakaran yang belum diketahui sebabnya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Seorang pedagang korban kebakaran Kainuddin (56) mengimbau pemerintah, DPRD dan instansi teknis segera mencari jalan keluar untuk pedagang korban kebakaran, karena dirinya saja mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

"Kebakaran adalah musibah yang harus diterima pedagang tetapi jangan biarkan pedagang berlarut dengan ketidakpastian tempat untuk menjalankan aktivitas berdagang," kata pedagang pakaian jadi itu. (Ant).

Pewarta : Sarjono
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024