Kendari (ANTARA News) - Sekelompok aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kendari, melakukan demonstrasi di jalan, Selasa (9/10) malam, dan mereka 'memaksa' untuk bertemu Wapres Budiono yang berada di Rujab Gubernur Sultra.
Sebelumnya, massa melakukan aksi dengan tuntutan menolak kedatangan Wakil Presiden RI Budiono saat melakukan transit di Kendari, menuju Provinsi Papua.
Wapres Budiono transit di Kendari, Selasa sore, langsung menuju Rujab Gubernur Sultra, sebelum melanjutkan perjalanan kunjungan kerja menuju Provinsi Papua pada Rabu (10/10) pagi, untuk membuka kegiatan Pramuka Raimuna Nasional.
Aktivitas HMI yang sebelumnya menolak kedatangan Budiono, langsung melakukan aksi dari Sekretariat HMI Kendari di Jalan Saranai, menuju Rujab Gubernur Sultra untuk bertemu dengan wapres.
Aksi mereka tertahan di perempatan Jalan Abdulah Silondae di samping Kantor Kejaksaan Negeri Kendari, karena aparat kepolisian telah menghadang aksi sekitar seratus orang aktivis HMI tersebut.
"Kami minta pihak kepolisian tidak menghalangi langkah kami untuk bertemu Wapres," kata salah seorang orator, Rasdin.
Melihat kalah jumlah dengan aparat kepolisian yang menghalangi mereka, massa tersebut hanya bisa berorasi di tempat tersebut, dengan isi orasi mereka antara lain menuntut Presiden agar mencopot Kapolri, menolak revisi Undang-Undang KPK, serta menolak intimidasi dan kriminialisai terhadap KPK.
"Kami minta KPK harus diselamatkan, selamatkan Indonesia, " kata Yopan Korlap Aksi.
Usai menyampaikan orasi, massa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke Sekretariat HMI dengan pengawalan pihak kepolisian. (Ant).
Sebelumnya, massa melakukan aksi dengan tuntutan menolak kedatangan Wakil Presiden RI Budiono saat melakukan transit di Kendari, menuju Provinsi Papua.
Wapres Budiono transit di Kendari, Selasa sore, langsung menuju Rujab Gubernur Sultra, sebelum melanjutkan perjalanan kunjungan kerja menuju Provinsi Papua pada Rabu (10/10) pagi, untuk membuka kegiatan Pramuka Raimuna Nasional.
Aktivitas HMI yang sebelumnya menolak kedatangan Budiono, langsung melakukan aksi dari Sekretariat HMI Kendari di Jalan Saranai, menuju Rujab Gubernur Sultra untuk bertemu dengan wapres.
Aksi mereka tertahan di perempatan Jalan Abdulah Silondae di samping Kantor Kejaksaan Negeri Kendari, karena aparat kepolisian telah menghadang aksi sekitar seratus orang aktivis HMI tersebut.
"Kami minta pihak kepolisian tidak menghalangi langkah kami untuk bertemu Wapres," kata salah seorang orator, Rasdin.
Melihat kalah jumlah dengan aparat kepolisian yang menghalangi mereka, massa tersebut hanya bisa berorasi di tempat tersebut, dengan isi orasi mereka antara lain menuntut Presiden agar mencopot Kapolri, menolak revisi Undang-Undang KPK, serta menolak intimidasi dan kriminialisai terhadap KPK.
"Kami minta KPK harus diselamatkan, selamatkan Indonesia, " kata Yopan Korlap Aksi.
Usai menyampaikan orasi, massa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke Sekretariat HMI dengan pengawalan pihak kepolisian. (Ant).