Kendari (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan Kota Kendari pada September 2012 mengalami deflasi sebesar 0,92 persen didasarkan hasil pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah kota itu.

Kepala BPS Sultra, Wahyudin, di Kendari, Senin, mengatakan, dari hasil pendataan tersebut diperoleh bahwa selama September 2012 Kota Kendari mengalami deflasi 0,92 persen.

"September 2012 ini terjadi deflasi di Kendari atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 142,33 pada Agustus 2012 menjadi 141,02 pada September 2012," katanya.

Ia mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang ditunjukkan oleh indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 3,18 persen, transport, komunikasi dan jasa keuangan 1,21 persen serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22 persen.

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu sandang 1,25 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,71 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,333 persen serta kesehatan 0,04 persen," katanya.

Wahyudin menyebutkan, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga terbesar selama September 2012 antara lain pepaya, baronang, tulang sapi, pisang, sawi hijau, tomat sayur , pepaya muda, cabe rawit, angkutan usaha dan ikan kembung.

Sedangkan komoditi yang mengalami kenaikan harga terbesar adalah jeruk, ketimun, semangka, ayam hidup, terong panjang, terasi udang, keramik, flash disk, sekolah dasar dan handy-cam.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan deflasi terbesar pada September 2012 yaitu kelompok pengeluaran bahan makanan 0,898 persen, makanan jadi, rokok dan tembakau 0,026 persen, serta transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,223 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi yaitu sandang 0,105 persen, perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar serta sandang 0,076 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,044 persen serta kesehatan 0,002 persen. (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024