Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan reformasi birokrasi menjadi salah satu kunci untuk mendorong daya saing Indonesia agar tidak menurun seperti yang diungkapkan dalam laporan World Economic Forum (WEF) terbaru.

"Reformasi birokrasi ini menjadi salah satu prioritas pemerintah," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Menkeu mengatakan reformasi birokrasi telah masuk dalam rencana kerja pemerintah dan seluruh Kementerian Lembaga serta pemerintah daerah telah berbenah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejak 2007.

"Intinya produktivitas harus meningkat, dan pelayanan kepada masyarakat harus meningkat, dengan demikian betul-betul terjadi satu produktivitas per pegawai yang meningkat di birokrasi," ujarnya.

Sedangkan, mengenai pencegahan korupsi, menurut Menkeu, hal tersebut telah dilakukan sebagai salah satu tindakan penegakan hukum serta termasuk dalam bagian reformasi birokrasi.

Ia menambahkan pemerintah secara intens memberikan laporan harta kekayaan sampai meningkatkan kewaspadaan dengan sistem "whistle blower" sebagai perbaikan internal dalam lingkungan Kementerian Lembaga.

"Komitmen pemerintah dalam pelaksanaan anti korupsi ini tinggi sekali dan ini pun sudah ditandai dalam undang-undang pun perpres dan inpres khusus anti korupsi," ujarnya.

Dengan upaya tersebut, Menkeu menegaskan reformasi birokrasi tidak akan pernah selesai dan terus berlanjut karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat.

"Reformasi birokrasi itu kan bukan program yang selesai, justru akan terus berjalan ke depan," katanya.

Untuk itu, Menkeu mengaku tidak terlalu khawatir terhadap laporan WEF yang menurunkan indeks daya saing Indonesia karena reformasi birokrasi masih berada dalam arah yang tepat.

"Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan rating kalau seandainya sifatnya membandingkan satu negara dengan negara lain. Itu memotivasi kita, tapi tidak membuat posisi kita jadi kurang kompetitif," katanya

Menkeu bahkan memastikan laporan itu tidak akan menurunkan minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia karena pertumbuhan investasi diprediksi akan meningkat hingga akhir tahun.

"Investasi Indonesia terus meningkat, ditandai dengan 2012 kuartal II year on year bisa tumbuh 28 persen," katanya.

Laporan terbaru Global Competitiveness 2012-2013 World Economic Forum (WEF) menyatakan, daya saing Indonesia untuk 2012-2013 menempati peringkat ke-50 dari 144 negara, turun dibanding tahun lalu di posisi ke-46.

Laporan WEF yang dilansir tersebut didasarkan pada data yang tersedia untuk umum dan survei pada 15.000 pemimpin bisnis di 144 negara.

Sementara, beberapa hal yang disoroti dalam laporan tersebut terkait Indonesia adalah rendahnya pelayanan publik, korupsi, sarana infrastruktur dan buruh.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024