Kolaka (ANTARA News) - Daging ayam potong lokal di Kabupaten Kolaka kurang diminati oleh konsumen sehingga rata-rata pedagang ayam yang berada di Pasar Mekongga lebih memilih ayam dari luar Sultra untuk dijual.

"Konsumen lebih memilih ayam dari luar Sultra untuk di konsumsi daripada ayam lokal," kata Daeng, pedagang daging ayam di pasar Mekonggaa, Kolaka, Senin.

Menurut dia, pedagang lebih banyak menjual ayam potong dari luar Kolaka seperti dari Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan) untuk mengimbangi permintaan pembeli.

"Kualitas dagingnya memang sangat berbeda apalagi postur ayam lokal jauh lebih kurus dan kecil sehingga konsumen lebih memilih ayam dari luar untuk di konsumsi," katanya.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Horikultura dan Peternakan Kabupaten Kolaka Andi Yahya menanggapi hal itu mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penyuluhan kepada peternak ayam agar bisa meningkatkan kualitas hasil peternakan ayam lokal.

"Banyak peternak yang kurang memberikan pakan sehingga berdampak kepada berat badan serta kondisi ayam potong lokal. Dinas pertanian dan peternakan akan melakukan penyuluhan kepada peternak agar bisa meningkatkan kualitas," katanya.

Ia menduga peternak ayam lokal kurang memberikan pakan kepada ternak peliharaannya karena produksi ayam lokal diminati oleh pedagang makanan sehingga peternak tidak menjual hasilnya ke pasar.

"Kemungkinan mereka berfikir ayam hasil ternak mereka sudah memiliki pasar tertentu sehingga tidak dijual lagi ke pasaran," kata Yahya.

Untuk itu dia berharap agar para peternak ayam lokal untuk lebih meningkatkan produksi peternakannya dengan memberikan pakan agar bisa bersaing dengan ayam yang selama ini di pasok dari luar Sultra.

"Seharusnya ini yang menjadi tantangan bagi peternak ayam agar bisa bersaing dengan ayam yang berasal dari luar Kolaka." katanya.

Daging ayam potong lokal saat dijual antara Rp20.000-Rp25.000 per kilogram, sementara ayam potong dari luar daerah di jual Rp30.000-Rp35.000 per kilogram. (ANT).

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024