Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota (pemkot) Kendari, mengolah sampah di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Puuwatu, Kecamatan Puuwatu menjadi gas metan, sebagai bahan bakar gas pengganti elpiji bagi warga sekitar.

Kepala Dinas kebersihan Kendari, Agusalim, di Kendari, Jumat, mengatakan, pemanfaatan gas metan tersebut dilakukan setelah sebelumnya memasang pipa-pipa kecil dan sedang untuk mengambil gas.

"Pipa tersebut ditancapkan dengan kedalaman sekitar dengan kedalaman tertentu. Setelah tertancap, gas yang terambil itu mengalir ke sistem pemisah gas di pipa terminal utama," katanya.

Ia mengatakan, setiap harinya sampah yang diangkut ke TPAS Puuwatu mencapai 600 meter kubik, dengan jumlah tersebut tentunya sampah harus dapat diolah dengan baik sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

"Untuk itu kita lakukan alternatif pemanfaatan sampah menjadi gas metan yang nantinya bisa bisa digunakan sebagai sumber energi alternative untuk keperluan rumah tangga di sekitar TPAS Puuwatu," katanya.

Agusalim mengakui, pemanfaatan sampah di DPRD Puuwatu menjadi gas metan masih terbatas, karena belum bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas, tetapi itu akan menjadi tujuan jangka panjang.

"Pengolahan sampah menjadi gas metan ini menjadi salah satu penyumbang poin bagi pemerintah Kota Kendari saat meraih tropi adipura yang ke empat tahun 2012," katanya.

Ia mengatakan, selain memanfaatkan menjadi gas metan, TPAS Puuwatu juga dikembangkan menjadi tempat wisata, sekaligus merubah paradigma orang yang selam mengatakan bahwa tempat sampah itu identik dengan bau busuk dan kotor.

"Silahkan datang sendiri ke TPA Puuwatu, agar bisa melihat langsung penataan tempat itu menjadi tempat wisata, kita bangun villa dan taman di kawasan itu," katanya. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024