Kendari (ANTARA News) - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra, Mohammad Endang mengatakan, dirinya memasang baliho menjadi calon gubernur Sultra ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kaum muda juga bisa menjadi pemimpin.

"Selama ini, setiap suksesi kepemimpinan di Sultra selalu didominasi oleh tokoh-tokoh tua, seolah-olah hanya mereka yang bisa jadi pemimpin," katanya di Kendari, Kamis.

Padahal, ujarnya, tokoh-tokoh muda di daerah ini banyak yang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menjadi pemimpin.

"Setiap pemilihan gubernur, hanya baliho La Ode Ida, Ali Mazi, Ridwan BAE dan Nur Alam yang terpampang sebagai calon gubernur Sultra, seolah-olah daerah ini hanya milik mereka-mereka itu," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pada pemilihan gubernur kali ini, ia memberanikan diri memasang baliho menjadi calon gubernur, untuk merangsang kaum muda di daerah ini agar berani tampil sebagai pemimpin.

"Awalnya saya pikir menjadi pemimpin itu susah, namun setelah menjadi Wakil Ketua DPRD Sultra dan menjadi Ketua Partai Demokrat Sultra, ternyata menjadi pemimpin itu susah-susah gampang," katanya.

Susah menjadi pemimpin, kata dia, karena yang dipimpin terdiri dari beragam etnis, karakter, budaya dan keinginan.

Gampang menjadi pemimpin karena memiliki kewenangan yang bisa mengatur, memerintah siapa saja dan membuat orang yang dipimpin harus patuh dengan perintah dari pemimpin itu.

"Makanya, saya nilai ternyata menjadi pemimpin tidak susah-susah amat seperti yang saya bayangkan ketika belum menjadi pemimpin," katanya.

Ia mengatakan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sultra, untuk maju menjadi calon gubernur Sultra periode 2013 - 2018 yang akan dipilih pada 4 November 2012, dirinya tidak membutuhkan koalisi dengan partai lain.

Sebab di DPRD Sultra, Partai Demokrat memiliki tujuh kursi atau mencapai 15 persen dari 45 kursi anggota DPRD Sultra , sehingga memenuhi syarat untuk mengajukan satu pasangan calon gubernur/wakil gubernur.

Meski demikian ujarnya, untuk memastikan diri terus maju menjadi calon gubernur, masih menunggu hasil survei tingkat keterpilihan menjadi gubernur.

"Kalau hasil survei nanti tidak memungkinkan maju sebagai calon gubernur, saya legowo memberikan pintu Partai Demokrat kepada calon gubernur lain yang memungkinkan terpilih jadi gubernur," katanya. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024