Kolaka (ANTARA News) - Bupati Kolaka, Buhari Matta mengatakan, ketika Rasululah SAW bermi’raj, beliau bertemu dan berkomunikasi dengan Allah SWT sekaligus untuk menerima perintah shalat yang secara mendasar, dapat dijadikan sarana dalam mewujudkan kedekatan kepada Sang Pencipta.

"Hanya dengan shalat, manusia dapat melakukan mi'raj atau melakukan perjalanan rohani untuk bertemu dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta.," katanya dalam sambutannya yang disampaikan Asisten II Setda Kolaka, Eko Budi Santoso pada acara peringatan Isra Mi'raj di Kolaka.

Acara Peringatan Isra Mi'raj yang digelar di Masjid 'Babul Ghaffar' dihadiri sejumlah kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD) Kolaka, pengurus dan panitia pembangunan masjid tersebut, serta  tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Menurut Buhari, Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa bersejarah dan penuh kesakralan.

"Sejarah dan nilai sakral dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW sebagai perjalanan Nabi bertemu dengan Maha Pencipta untuk menerima perintah shalat lima waktu merupakan kemuliaan dan salah satu kelebihan yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW dibandingkan nabi-nabi sebelumnya," kata Buhari.

Sementara, Ustadz Syaifuddin Mustaming dalam tausiyahnya mengatakan hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah tuntutan dan tuntunan untuk mewujudkan keutuhan iman, ilmu dan amal.

"Pada dasarnya, salah satu substansi hikmah peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah adanya tuntutan sekaligus tuntunan untuk mewujudkan keutuhan iman, ilmu dan amal," katanya.

Menurut Syaifuddin, perjalanan yang dialami Nabi SAW dari masjid Al Haram di Makkah menuju Masjid Al Aqsha di Palestina, selanjutnya sampai ke Sidratul Muntaha, hanya membutuhkan waktu yang amat singkat pada malam hari.

"Semua ini terjadi atas Izin, Kuasa dan Maha Sucinya Allah dan hal ini menuntut nilai-nilai keimanan untuk meyakininya,” ujar Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Sultra ini.

Selain itu nilai keyakinan atau ketauhidan atas Maha Kuasa Allah, juga menuntun umat Rasulullah untuk memiliki Iptek untuk memahami teknologi, tidak terkecuali dalam melaksanakan ibadah yang sempurna, sangat ditentukan oleh ilmu dan pemahaman tentang ibadah itu. (ANT).


Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024