Kendari (ANTARA News) - Harga beras di Kota Kendari, baik di tingkat pengecer maupun distributor cenderung mengalami penurunan dari sebelumnya.

Pantauan di sejumlah pasar di Kendari, Rabu, harga eceran beras produk lokal seperti jenis beras Konawe dan Sarti kini dijual antara Rp390.000 hingga Rp395.000 per 50 kilogram.

"Selama sepekan ini, harga beras mengalami penurunan yang sebelumnya mencapai Rp400.000 hingga Rp410.000 per 50 kilogram," kata Murni, salah satu pedagang beras di pasar Bonggoeya, Kendari.

Menurut Murni, turunnya harga beras itu, selain disebabkan membanjirnya beras produk petani lokal dari berbagai sentra produksi di Sultra juga banyaknya beras antarpulau yang masuk seprti dari Sidrap dan Pinrang Sulawesi dselatan.

"Pada tahun 2011 harga beras lokal maupun antarapulau pernah mencapai Rp420.000 hingga Rp425.000 per karung per 50 kilogram, setelah itu berangsur turun hingga saat ini," ujarnya.

Harga beras lokal dari Kabupaten Konawe, Bombana dan Konawe Selatan sebelumnya pernah mencapai Rp7.200/liter atau Rp8.300/kg, bahkan bulan sebelumnya sempat mencapai Rp8.500/kg namun kini turun hingga Rp6.500/liter atau Rp7.800/kg.

Sementara itu, salah seorang pengusaha penggilingan padi di Bombana, Jamal mengatakan, kecenderungan akan turunya harga beras dimungkinkan masih saja terjadi karean bulan ini sudah banyak petani yang mulai panen.

Di Bombana misalnya, petani padi sawah sudah mulai panen meskipiun puncaknya antara bulan Juli dan Agustus 2012 ini.

"Kecuali beras produk antarpulau seperti pandan wangi, IR46 hingga kini belum mengalami penurunan yakni masih berkisar antara 8.800/kg hingga ada yang mencapai Rp9.000/kg tergantung dari kualitas dan kemasannya," katanya.

Hal senada diungkapkan pedagang beras di Pasar Sentra Kota Lama, Yunus mengatakan, penurunan harga beras itu sangat diharapkan warga sehingga jenis komodititas lainnya juga bisa ikut turun, sebab dengan turunnya harga beras masyarakat tidak panik dan jenis kebutuhan lainnya juga bisa terjangkau untuk dibeli.

"Turunnya harga beras ini sangat membantu kami sebagai warga tidak mampu, sementara bagi pedagang akan lebih leluasa meningkatkan volume penjualahnya," ujarnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, hingga saat ini belum melakukan aksi untuk melakukan operasi pasar, karena melihat harga beberpa kebutuhan pokok utamanya beras masih tergolong stabil dan stoknya cukup untuk beberapa bulan kedepan.

"Kita baru melakukan operasi pasar bila mana harga beras maupun jenis kebutuhan pokok dasar lainnya naik seketika," kata Sahibo, Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra. (ANT).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024