Kendari (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tenggara (Sultra) lebih cenderung untung merebut kursi calon wakil gubernur (Cawagub) ketimbang untuk memaksakan mengusung calonnya menduduki posisi sebagai calon gubernur (Cagub) pada Pilkada gubernur November 2012 mendatang.

Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sultra, La Pili, di Kendari, Senin mengatakan, berdasarkan hasil survey sementara, meskipun PKS memiliki lima kursi di DPRD Sultra, namun partainya tidak akan memaksakan untuk harus merebut kursi sebagai orang nomor satu pada Pilkada Gubernur 2013-2018.

"Tentu partai kami tahu diri, untuk memposisikan merebut kursi sebagai orang nomor dua di Pilkada gubernur nanti," kata La pili pada acara rangkaian pidato pengantar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Sultra Nur Alam tahun 2011, melalui sidang Paripurna DPRD yang dipimpin Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba.

Menurut La Pili yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra itu, kader PKS yang akan menduduki posisi sebagai calon wakil gubernur PKS belum disebutkan karena waktunya masih cukup lama sehingga, nanti tiba waktunya baru akan diumumkan pa publik.

"Yang pasti bahwa kader partai yang akan diusung untuk calon gubernur Sultra cukup banyak baik yang menduduki jabatan yang strategis sebagai anggota dewan provinsi, kabupaten/kota maupun yang menjadi pengurus partai," katanya.

Namun demikian kata mantan calon bupati di Kabupaten Muna, bila nantinya hasil survey rakyat menginginkan agar kader PKS mampu memposisikan kadernya untuk merebut kursi calon gubernur maka tentu partai akan mempertimbangkan.

Saat ditanya penentuan calon PKS untuk diusung sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur Sultra, kata dia, baru akan diumumkan pada bulan Juli yang bersamaan dengan Pilkada Wali Kota Kendari pada 7 Juli 2012.

Terkait peluang dirinya untuk dipinang sebagai calon wakil gubernur oleh beberapa calon kandidat gubernur, La Pili mengatakan, dirinya tidak akan cepat menerima tawaran itu karena jabatan yang disandang sebagai wakil DPRD di Sultra sudah merupakan penghormatan yang luar biasa.

"Kecuali bila hasil survey menunjukkan bahwa dirinya lah yang pantas untuk pas menduduki posisi sebagai calon wakil gubernur maka, amanah itu harus diterima," katanya.

Meski pilkada Gubernur Sultra yang masih enam bulan lagi kedepan, beberapa nama calon kandidat gubernur sudah gencar melakukan sosialisasi. Gubernur incumbent Nur Alam saat ini sangat gencar mencari perhatian rakyat untuk maju dua periode mendatang dengan menggunakan pintu partainya sendiri yakni PAN.

Selain itu, ada beberapa nama yang juga menjadi pesaing berat gubernur incumbent seperti Ridwan Bae (Ketua DPD Golkar yang juga mantan Bupati Muna dua periode), Buhari Matta (Bupati Kolaka yang juga ketua DPW PPP Sultra), Ali Mazi (mantan gubernur 2007-20012), La Ode Ida (wakil Ketua DPD-RI) dan La Ode Songko (pengusaha dan advokasi). (ANT).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024