Kendari (ANTARA News) - Pengecer ilegal yang memenuhi lokasi sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) meraih keuntungan berlipat ganda saat stok premiun dan solar kosong di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pantauan di Kendari, Senin bahwa harga eceran bahan bakar jenis premium mencapai Rp15.000/liter sedangkan solar melambung sampai Rp20.000/liter.

Padahal, harga penjualan premium dan solar dari SPBU sebesar Rp4.500/liter.

Konsumen mempertanyakan akses pengecer ilegal hingga mendapatkan premium dan solar.

"Darimana pengecer mendapatkan premium dan solar dalam jumlah banyak. Sementara pengendara sudah antri berjam-jam sejak pagi belum juga mendapatkan bahan bakar," kata Hari (23) yang belanja eceran premiun seharga Rp15.000/liter.

Pengendara lainnya, Muhtar (38) meminta aparat terkait untuk mengusut asal usul pengecer ilegal mendapatkan premium dan solar dalam jumlah banyak.

"Pasti ada kerja sama dengan pihak SPBU atau oknum pemasok dari Pertamina sehingga pengecer tidak kesulitan memperoleh bahan bakar.

Antrian kendaraan roda empat dan roda dua di sejumlah SPBU sejak tiga hari terakhir "mengular" hingga dua kilometer.

"Hari ini (Senin, red) terjadi antrian karena hari Sabtu dan Minggu tidak ada pasokan," kata petugas SPBU Novi (23). (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024