Kendari, 2/1 (ANTARA) - Penyelesaian pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan konsep "garden hospital" di Kecamatan Baruga, Kota Kendari masih membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar untuk merampungkan seluruh fasiltas yang memadai.
"Saat ini, dana yang sudah terserap di rumah sakit bertaraf internasional ini mencapai Rp225 miliar dari rencana total anggaran sebesar Rp400 miliar lebih," kata Gubernur Sultra, Nur Alam ketika meninjau RSUP tersebut di Kendari, Senin.
Selain RSUP, Gubernur bersama wartawan juga meninjau beberapa pembangunan proyek lain, di antaranya Bandara Haluoleo Kendari, gelanggang olahraga multi fungsi, perumahan PNS, pembangunan pusat perbelanjaan yang akan dibangun Lippo Grup, pelabuhan kontainer, dan penampungan gas elpiji.
Menurut gubernur, khusus RSUP yang dibangun di areal seluas 17 hektare sejak tahun 2009, dan perencanaannya sejak 2008 itu, kini hampir 70 persen rampung dari perencanaan total pembangunan fisik.
Pembangunan RSUP ini secara bertahap mulai tahun 2009, terfokus pada pembangunan gedung instalasi rawat jalan dan administrasi dengan realisasi dana APBD Sultra sebesar Rp20 miliar, dan pembangunan konstruksi dasar gedung instalasi gawat darurat (IGD) dari APBN sebesar Rp5 miliar.
Di tahun 2010, pembangunan lanjutannya pada instalasi rawat jalan/administrasi dengan tamabahan anggaran Rp10 miliar dari APBD Sultra, dan gedung IGD dengan anggaran Rp15 miliar dari APBN.
"Di tahun 2011, pembangunan konstruksi dasar gedung pelayanan terpadu dengan anggaran Rp7 miliar bersumber dari CSR PT.Inco dan pembangunan gedung perawatan utama super VIP dengan anggara Rp5 miliar dari bantuan PT. Antam," ujarnya.
Sedangkan pembangunan gedung pelayanan utama dan penunjang pelayanan sebanyak 12 gudung dengan anggaran Rp160 miliar bersumber dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Selain bantuan PIP dari Kementerian Keuangan sebesar Rp30 miliar untuk pengadaan peralatan pelayanan dan keperawatan, juga ada bantuan dari dana percepatan infrastruktur daerah (DPIP) bidang kesehatan sebesar Rp27,5 miliar.
Khusus tahun 2012, kata Nur Alam, pembangunan difokuskan pada sarana koridor penghubung gedung pelayanan utama, penunjang dan administrasi dengan anggaran Rp4,6 miliar.
Selain itu, pembangunan jalan masuk dengan taman dan hiasan air, dan penyelesaian gedung instalasi rawat jalan/administrasi yang membutuhkan anggaran sekitar Rp11 miliar dari bantuan dana CSR PT Antam.
Menurut gubernur, meskipun belum terlalu rampung pembangunan gedungnya, namun RSUP baru itu direncanakan mulai Agustus 2012, bisa dimanfaatkan minimal untuk kegiatan operasi khusus dengan dukungan dokter spesialis.
Mengenai RSUP yang lama di Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Kemaraya, Nur Alam mengatakan, RSUD tersebut tetap dimanfaatkan untuk melayani pasien rawat inap kelas III ke bawah, sedangkan bagi pasien dalam perawatan dengan tarif berkelas, dilakukan RSUD yang baru.
Gubernur juga berharap kepada pihak investor yang mengerjakan proyek RSUP baru tersebut agar memperhatikan aspek kualitas bangunan rumah sakit itu, meskipun masyarakat dan pemerintah provinsi Sultra menginginkan agar pembangunan dapat selesai tepat waktu.(Ant).
"Saat ini, dana yang sudah terserap di rumah sakit bertaraf internasional ini mencapai Rp225 miliar dari rencana total anggaran sebesar Rp400 miliar lebih," kata Gubernur Sultra, Nur Alam ketika meninjau RSUP tersebut di Kendari, Senin.
Selain RSUP, Gubernur bersama wartawan juga meninjau beberapa pembangunan proyek lain, di antaranya Bandara Haluoleo Kendari, gelanggang olahraga multi fungsi, perumahan PNS, pembangunan pusat perbelanjaan yang akan dibangun Lippo Grup, pelabuhan kontainer, dan penampungan gas elpiji.
Menurut gubernur, khusus RSUP yang dibangun di areal seluas 17 hektare sejak tahun 2009, dan perencanaannya sejak 2008 itu, kini hampir 70 persen rampung dari perencanaan total pembangunan fisik.
Pembangunan RSUP ini secara bertahap mulai tahun 2009, terfokus pada pembangunan gedung instalasi rawat jalan dan administrasi dengan realisasi dana APBD Sultra sebesar Rp20 miliar, dan pembangunan konstruksi dasar gedung instalasi gawat darurat (IGD) dari APBN sebesar Rp5 miliar.
Di tahun 2010, pembangunan lanjutannya pada instalasi rawat jalan/administrasi dengan tamabahan anggaran Rp10 miliar dari APBD Sultra, dan gedung IGD dengan anggaran Rp15 miliar dari APBN.
"Di tahun 2011, pembangunan konstruksi dasar gedung pelayanan terpadu dengan anggaran Rp7 miliar bersumber dari CSR PT.Inco dan pembangunan gedung perawatan utama super VIP dengan anggara Rp5 miliar dari bantuan PT. Antam," ujarnya.
Sedangkan pembangunan gedung pelayanan utama dan penunjang pelayanan sebanyak 12 gudung dengan anggaran Rp160 miliar bersumber dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Selain bantuan PIP dari Kementerian Keuangan sebesar Rp30 miliar untuk pengadaan peralatan pelayanan dan keperawatan, juga ada bantuan dari dana percepatan infrastruktur daerah (DPIP) bidang kesehatan sebesar Rp27,5 miliar.
Khusus tahun 2012, kata Nur Alam, pembangunan difokuskan pada sarana koridor penghubung gedung pelayanan utama, penunjang dan administrasi dengan anggaran Rp4,6 miliar.
Selain itu, pembangunan jalan masuk dengan taman dan hiasan air, dan penyelesaian gedung instalasi rawat jalan/administrasi yang membutuhkan anggaran sekitar Rp11 miliar dari bantuan dana CSR PT Antam.
Menurut gubernur, meskipun belum terlalu rampung pembangunan gedungnya, namun RSUP baru itu direncanakan mulai Agustus 2012, bisa dimanfaatkan minimal untuk kegiatan operasi khusus dengan dukungan dokter spesialis.
Mengenai RSUP yang lama di Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Kemaraya, Nur Alam mengatakan, RSUD tersebut tetap dimanfaatkan untuk melayani pasien rawat inap kelas III ke bawah, sedangkan bagi pasien dalam perawatan dengan tarif berkelas, dilakukan RSUD yang baru.
Gubernur juga berharap kepada pihak investor yang mengerjakan proyek RSUP baru tersebut agar memperhatikan aspek kualitas bangunan rumah sakit itu, meskipun masyarakat dan pemerintah provinsi Sultra menginginkan agar pembangunan dapat selesai tepat waktu.(Ant).