Rumbia (ANTARA News) - Warga di Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara mulai was-was dan takut makan ikan, terkait 20 warga nelayan yang teridentifikasi menderita penyakit kusta.
"Sudah sekitar dua bulan terakhir warga Poleang takut memakan ikan, karena takut penyakit kusta itu menular ke mereka," kata Seketaris Komisi III DPD Bombana, Husnia Mida, di Rumbia, Jumat.
Menurut Husnia, penyakit kusta itu dapat saja menular melalui berbagai jenis makanan, termasuk ikan yang dijual oleh mereka yang teridentifikasi menderita penyakit kulit tersebut.
"Mereka mencuci ikan yang akan dijual dari air di laut rumah mereka, air itu sudah jelas terkontaminasi dengan virus kusta dari sipenderita, sehingga sangat memungkinkan terjadi penularan," katanya.
Mereka yang terindentifikasi menderita kusta itu, kata Husnia, juga adalah warga yang masih kurang pengetahuan, sehingga belum menyadari pentingnya arti lingkungan yang sehat.
"Salah satu indikatornya adalah mereka masih lebih percaya kepada dukun daripada dokter sebagai tenaga medis yang akan mengobati mereka," katanya
Oleh karena itu, Husnia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bombana, khususnya instansi tekhnis terkait yaitu Dinas Kesehatan, agar segera melakukan tindakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang proses menularnya penyakit kusta tersebut.
"Jadi Dinas Kesehatan itu, jangan hanya melakukan pengobatan saja, tapi juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit kusta tersebut," katanya. (Ant).
"Sudah sekitar dua bulan terakhir warga Poleang takut memakan ikan, karena takut penyakit kusta itu menular ke mereka," kata Seketaris Komisi III DPD Bombana, Husnia Mida, di Rumbia, Jumat.
Menurut Husnia, penyakit kusta itu dapat saja menular melalui berbagai jenis makanan, termasuk ikan yang dijual oleh mereka yang teridentifikasi menderita penyakit kulit tersebut.
"Mereka mencuci ikan yang akan dijual dari air di laut rumah mereka, air itu sudah jelas terkontaminasi dengan virus kusta dari sipenderita, sehingga sangat memungkinkan terjadi penularan," katanya.
Mereka yang terindentifikasi menderita kusta itu, kata Husnia, juga adalah warga yang masih kurang pengetahuan, sehingga belum menyadari pentingnya arti lingkungan yang sehat.
"Salah satu indikatornya adalah mereka masih lebih percaya kepada dukun daripada dokter sebagai tenaga medis yang akan mengobati mereka," katanya
Oleh karena itu, Husnia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bombana, khususnya instansi tekhnis terkait yaitu Dinas Kesehatan, agar segera melakukan tindakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang proses menularnya penyakit kusta tersebut.
"Jadi Dinas Kesehatan itu, jangan hanya melakukan pengobatan saja, tapi juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit kusta tersebut," katanya. (Ant).