Kendari (ANTARA News) - Sulawesi Tenggara saat ini memiliki sedikitnya 13 lokasi pusat pengembangan rumput laut yang tersebar pada 10 kabupaten dan dua kota.

Ke-13 lokasi itu di antaranya Teluk Molawe dan Pao-pao (Konawe Utara), Teluk Kolono, (Konawe Selatan), Teluk Bone (Kolaka), Selat Lohia (Muna), Teluk Lawale (Konawe), Teluk Lasongko (Buton Utara), Teluk Masalako dan Selat Kapontori (Bombana).

Kemudian Teluk Kamaru (Kota Baubau), Teluk Pasar Wajo dan Teluk Sampola (Buton) dan hampir seluruh kepulauan Wakatobi kini mulai dekembangkan komoditi rumput laut.

Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sultra Abdul Salam, di Kendari Rabu, mengatakan, rumput laut saat ini telah menjadi komoditas primadona bagi masyarakat pesisir di Sultra.

"Saat ini, produksi rumput laut Sultra mencapai hampir 500 ribu ton basah, tersebar disemua kabupaten/kota di Sultra," katanya.

Dari 12 kabupaten/kota se-Sultra yang memiliki wilayah pesisir dan pantai, hampir semua garis pantai tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan rumput laut.

Ia mengatakan, peranan sektor kelautan dan perikanan dalam pengembangan rumput laut di Sultra masih sangat besar untuk terus dikembangkan, hal ini menunjukan betapa pentingnya peranan sektor ini terhadap pembangunan ekonomi daerah.

"Komoditas ini sudah besar peranannya dalam menggerakan perekonomian Sultra secara umum, melalui penanan besar dari sektor kelautan dan perikanan yang terus melakukan terobosan pengembangan komoditi ini," kata Salam.

Hanya saja, permasalah yang dialami pemerintah dalam pengembangan rumput laut tersebut, adalah komoditas ini belum memberikan pendapatan yang baik bagi para pembudidaya karena rantai pemasarannya relatif panjang.

Untuk itu, perlu terbangun industri pengolahan dan pengembangan rumput laut di daerah ini, sehingga produk rumput laut kita dapat memiliki keistimewaan baru dan nilai penggunaan yang tinggi serta pangsa pasar yang lebih luas lagi.

Ia menambahkan, agar dapat berjalan lancar, perlu dibangun suatu kelembagaan yang memadai sebagai sentral aktivitas bisnis perikanan di Sultra. (Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024