Kendari (ANTARA News) - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Saharuddin Buton mengatakan, masih adanya penderita gizi di daerah ini merupakan bukti kegagalan pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota dalam menyejahterakan rakyat.

"Sejatinya di daerah ini tidak ada lagi kasus penderita gizi buruk karena dana yang dikucurkan pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota untuk kesejahteraan rakyat setiap tahun cukup besar," katanya di Kendari, Rabu, menanggapi hasil temuan penderita gizi buruk oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sultra.

Namun fakta yang terjadi dan cukup mecengangkan, kata dia, di salah satu kabupaten di daerah ini, yakni Kabupaten Buton Utara masih ditemukan adanya penderita gizi buruk.

"Informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, penderita gizi buruk di kabupaten itu mencapai 58 penderita," katanya.

Menurut dia, dana yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Sultra melalui berbagai program kesejahteraan rakyat cukup besar sampai puluhan miliar, sehingga dengan kondisi anggaran tersebut semestinya tidak ada lagi temuan penderita gizi buruk di daerah ini.

Saharuddin mengatakan, selain perbaikan infrastruktur desa dan kelurahan dengan alokasi setiap tahun sekitar Rp200 miliar lebih, juga Pemprov Sultra menggulirkan program pelayanan kesehatan gratis dan pendidikan gratis.

"Semua program itu digulirkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kalau masih ada rakyat yang menderita gizi buruk berarti kinerja pemerintah, baik di provinsi maupun kabupaten dan kota, perlu dipertanyakan, kemana dana untuk kesejahteraan rakyat itu," katanya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan sebanyak 58 penderita gizi buruk di Kabupaten Buton Utara.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Amin Yohanis, para penderita gizi buruk tersebut ditemukan saat petugas Dinas Kesehatan Sultra memeriksa kesehatan masyarakat di wilayah Buton Utara.

"Petugas kita baru melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat di kabupaten Buton Utara. Mungkin saja di sembilan kabupaten dan dua kota se-Sultra kalau dilakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, juga terdapat kasus serupa," katanya.

Ia mengharapkan dengan temuan penderita gizu buruk di Kabupaten Buton Utara tersebut, petugas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota proaktif mengontrol kesehatan masyarakat hingga ke pelosok desa, sehingga berbagai kasus kesehatan masyarakat bisa segera ditangani.

"Penderita gizi buruk yang baru ditemukan di Buton Utara saat ini sudah dalam penanganan serius, salah satu upaya dengan memberikan asupan makanan tambahan dan asupan gizi yang cukup, sedangkan yang membutuhkan perawatan dirujuk ke rumah sakit," katanya. (Ant).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024