Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalin kerja sama bidang transportasi udara dan laut.
Bupati Wakatobi, Hugua di Wangi-Wangi, Jumat mengatakan, nota kesepahaman kerja sama kedua pemerintah kabupaten tersebut sudah ditantangani bupati masing-masing di Wakatobi, Kamis malam (24/11).
"DPRD Kabupaten Wakatobi dan DPRD Kabupaten Lembata, ikut menyaksikan penandatangan nota kesepahaman kerja sama bidang transportasi udara dan laut kedua kebupaten itu," katanya.
Menurut dia untuk mewaujudkan keraja sama tersebut dalam waktu dekat akan segera dibuka jalur penerbangan udara dan pelayaran Wakatobi - Lembata.
Mendahului pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran tersebut ujarnya, Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama anggota DPRD Wakatobi akan berkunjung ke Lembata, melihat langsung berbagai potensi sumber daya alam Lembata yang bisa dipasarkan di Wakatobi.
"Sejak kemarin, bupati Kabupaten Lembata bersama anggota DPRD Lembata berada di Wakatobi, melihat langsung potensi sumber daya alam Wakatobi, terutama potensi pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata tersebut selain memudahkan masyarakat kedua kabupaten untuk akses memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan perikanan, juga memudahkan pemasaran objek wisata yang dimiliki kedua kabupaten.
"Kerja sama ini selain akan memudahkan masyarakat kedua kabupaten untuk berakses, juga akan memudahkan wisatawan Lembata ke Wakatobi atau sebaliknya," katanya.
Sementara itu, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur melalui telepon dari Wakatobi mengatakan, kerja sama pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata itu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Lembata - Wakatobi, masyarakat kedua kabupaten ini akan lebih berakses terutama dalam hal memasarkan komoditi yang hasil kedua kabupaten," katanya.
Menurut dia, kondisi alam wilayah Wakatobi dengan Lembata, tidak jauh berbeda bahkan kurang lebih hampir sama.
"Kalau di Wakatobi memiliki terumbu karang yang cukup indah dan pantai berpasir putih, di Lembata juga terdapat terumbu karang dan pantai berpasir putih yang tidak kalah indah dan menarik," katanya.
Demikian pula dengan tanaman kelor yang banyak tumbuh di Wakatobi, juga menjadi sayur favorit masyarakat Lembata.
"Komoditi yang kurang saya lihat di Wakatobi buah-buahan. Ini akan menjadi peluang pasar bagi masyarakat Lembata karena di Lembata banyak buah-buahan seperti jeruk, rambutan, mangga dan lain-lain," katanya.
Sebaliknya ujarnya di Lembata produksi perikanan tidak sebanyak di Wakatobi, sehingga masyarakat Wakatobi bisa memasarkan hasil-hasil perikananya ke Lembata, termasuk kabupaten-kabupaten lain di NTT.
"Jadi kerja sama ini akan sangat menunguntungkan masyarakat kedua kabupaten, termasuk kabupaten-kabupaten lain di wilayah NTT seperi Alor dan Ende," katanya. (Ant).
Bupati Wakatobi, Hugua di Wangi-Wangi, Jumat mengatakan, nota kesepahaman kerja sama kedua pemerintah kabupaten tersebut sudah ditantangani bupati masing-masing di Wakatobi, Kamis malam (24/11).
"DPRD Kabupaten Wakatobi dan DPRD Kabupaten Lembata, ikut menyaksikan penandatangan nota kesepahaman kerja sama bidang transportasi udara dan laut kedua kebupaten itu," katanya.
Menurut dia untuk mewaujudkan keraja sama tersebut dalam waktu dekat akan segera dibuka jalur penerbangan udara dan pelayaran Wakatobi - Lembata.
Mendahului pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran tersebut ujarnya, Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama anggota DPRD Wakatobi akan berkunjung ke Lembata, melihat langsung berbagai potensi sumber daya alam Lembata yang bisa dipasarkan di Wakatobi.
"Sejak kemarin, bupati Kabupaten Lembata bersama anggota DPRD Lembata berada di Wakatobi, melihat langsung potensi sumber daya alam Wakatobi, terutama potensi pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata tersebut selain memudahkan masyarakat kedua kabupaten untuk akses memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan perikanan, juga memudahkan pemasaran objek wisata yang dimiliki kedua kabupaten.
"Kerja sama ini selain akan memudahkan masyarakat kedua kabupaten untuk berakses, juga akan memudahkan wisatawan Lembata ke Wakatobi atau sebaliknya," katanya.
Sementara itu, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur melalui telepon dari Wakatobi mengatakan, kerja sama pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata itu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Lembata - Wakatobi, masyarakat kedua kabupaten ini akan lebih berakses terutama dalam hal memasarkan komoditi yang hasil kedua kabupaten," katanya.
Menurut dia, kondisi alam wilayah Wakatobi dengan Lembata, tidak jauh berbeda bahkan kurang lebih hampir sama.
"Kalau di Wakatobi memiliki terumbu karang yang cukup indah dan pantai berpasir putih, di Lembata juga terdapat terumbu karang dan pantai berpasir putih yang tidak kalah indah dan menarik," katanya.
Demikian pula dengan tanaman kelor yang banyak tumbuh di Wakatobi, juga menjadi sayur favorit masyarakat Lembata.
"Komoditi yang kurang saya lihat di Wakatobi buah-buahan. Ini akan menjadi peluang pasar bagi masyarakat Lembata karena di Lembata banyak buah-buahan seperti jeruk, rambutan, mangga dan lain-lain," katanya.
Sebaliknya ujarnya di Lembata produksi perikanan tidak sebanyak di Wakatobi, sehingga masyarakat Wakatobi bisa memasarkan hasil-hasil perikananya ke Lembata, termasuk kabupaten-kabupaten lain di NTT.
"Jadi kerja sama ini akan sangat menunguntungkan masyarakat kedua kabupaten, termasuk kabupaten-kabupaten lain di wilayah NTT seperi Alor dan Ende," katanya. (Ant).