Kupang,   (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah terus mendorong petani untuk meningkatkan produksi jagung di wilayah itu hingga mencapai 21 persen pada musim panen 2012.

"Target peningkatan produksi jagung pada 2010 menjadi 846.719 ton atau 21 persen dari total produksi jagung pada 2009 sebanyak 699.145 ton, namun target itu hingga Juni 2011 belum tercapai atau baru 19 persen lebih, sehingga perlu terus didorong agar reaisasinya tercapai," katanya di Kupang, Selasa.

Gubernur Lebu Raya mengatakan angka tetap produksi 2010 sebesar 653.620 ton pipilan kering. Angka ramalan III 2011 memperkirakan produksi jagung menurun 19,9 persen atau 522.970 ton).

Hal tersebut diakibatkan oleh penurunan produktifitas sebesar 20,9 persen yaitu dari 26,71 kw/ha di tahun 2010 menjadi 21,11kw/ha tahun 2011.

Gubernur Lebu Raya mengatakan, untuk meningkatkan produksi tersebut, maka semua pihak perlu terlibat aktif, terutama petani sebagai ujung tombak di lapangan perlu diberi pendidikan dan pelatihan agar tidak sekedar menjadi petani konsumtif tetapi lebih dari itu perlu menjadi petani jagung yang produktif guna menigkatkan tara hidup keluarga dan masyarakat umum.  

"Jika target 21 persen dicapai pada 2010, maka selanjutnya terus meningkat di atas enam persen per tahun, sehingga pada akhir 2013 produksi jagung mencapai 1 juta ton lebih," katanya.

Dikatakan, jagung merupakan komoditas multiguna karena digunakan sebagai bahan pangan dan bahan baku industri seperti industri pangan, pakan ternak maupun bioenergi.

Gubernur Lebu Raya mengatakan kebutuhan akan jagung terus meningkat sedangkan produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan nasional.

Secara nasional, katanya, NTT adalah provinsi terbesar ke-enam penghasil jagung dan ditetapkan sebagai salah satu dari delapan provinsi sentra produksi jagung di Indonesia.

Ke-enam provinsi lain yang dimaksud, Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NTT, lalu diikuti Provinsi Jawa Barat dan Gorontalo.

"Rata-rata produksi jagung per Provinsi tersebut di atas per tahun hingga tahun 2007 seperti Jawa Timur, 4,2 juta ton lebih, Jawa Tengah 2,0 ton, Lampung 1,2 ton, Sulawesi Selatan 724.893 ton, Sumatera Utara 721.298 ton," katanya

Sedangkan NTT 571.782 ton, Jawa Barat 547.488 ton dan Gorontalo produksi jagungnya hingga tahun 2007 sebanyak 367.264 ton.

Disebutkan, upaya peningkatan produksi jagung di NTT perlu diikuti denan orientasi petani jagung yang sebelumnya hanya untuk kecukupan pangan rumah tangga, harus diubah komoditas ekonomis untuk dikomersialkan.  

Karena itu, lanjutnya, jika orientasinya hanya kecukupan pangan dalam rumah tangga akan berdampak pada rendahnya pendapatan dan kesejahteraan petani itu sendiri.

Sehingga perlu digerakan terus-menerus agar lebih intensif meningkatkan produksi jagung untuk kepentingan komersial guna meningkatkan pendapatan.

"Untuk mewujudkan maksud ini, diperlukan gerakan upaya pengembangan dan peningkatan produksi jagung melalui aksi nyata yang terkoordinasi, terarah dan terkendali. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024