Kolaka (ANTARA News) - Petani rumput laut Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdomisili di Desa Babarina Kecamatan Wolo mendapatkan penghargaan nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Mereka ini akan mendapatkan penghargaan Adi Bhakti Mina Bahari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan akan diserahkan di Pekan Baru bulan Desember mendatang," kata Kepala Dinas Perikanan Kolaka, Syarifuddin, di Kolaka, Jumat.

Menurut Syarifuddin, diraihnya prestasi itu karena pihak pemerintah pusat melihat potensi kinerja kelompok budi daya rumput laut yang ada di Kolaka serta pengembangan petani rumput laut dan peningkatan produksi.

"Kelompok petani rumput laut berhasil mendapatkan juara dua tingkat nasional. Selain itu, pembudidayaan udang juga yang ada di Desa Tahoa mendapatkan predikat harapan satu tingkat nasional," katanya.

Ia menjelaskan, budi daya rumput yang selama ini dilakukan oleh petani bersifat sangat mudah, karena umur rumput laut apabila mendekati masa panen hanya butuh proses sampai 45 hari saja.

Budi daya rumput laut ini juga bisa dipadukan dengan budi daya ikan karena lahan yang diperlukan juga tidak terlalu sulit.

Menurut dia, yang jelas tidak mengganggu sistem pelayaran baik regional maupun nasional.

Sistem pemasaran hasil rumput laut, katanya, selama ini hanya dilakukan sistem pemasaran tingkat lokal atau pedagang pengumpul, sehingga petani masih mengalami kesulitan terutama menyangkut akses pasar luar.

Untuk menembus pasar luar Jawa, pihak pengumpul masih harus melalui berbagai proses untuk mendapatkan hara yang wajar, sehingga petani dan pengumpul dari hasil panen rumput laut itu dikirim ke Makassar dan Surabaya, ujarnya.

Adapun kendala yang dihadapi oleh petani rumput laut selama ini, kata Syarifuddin, adalah terbatasnya kemampuan modal bagi pembudidaya untuk mengembangkan usahanya ditambah lagi harga rumput laut yang fluktuatif dan masih ditentukan oleh pembeli.

Selain itu belum adanya standar kualitas menyangkut prosentase kadar rumput laut sehingga penentuan kwalitas rumput laut masih sangat terbatas, katanya. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024