Kendari (ANTARA News) - Beras lokal asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini sudah dipasarkan hingga di Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sultra, Imran Abdullah, di Kendari, Rabu, mengatakan, diketahuinya hasil produksi beras Sultra yang sudah menembus pasar di Surabaya itu, saat melakukan kunjungan di daerah itu.

"Ini pengakuan dari para pengusaha beras dan Bulog Jawa Timur bahwa banyak beras berasal dari Sultra yang masuk di pasaran Surabaya," kata Imran.

Menurut Imran, selama ini tidak disadari bahwa banyak beras asal Sultra yang sudah diantarpulaukan oleh para pedagang, tidak hanya di Surabaya, tetap juga di Sulawesi Tenagh seperti Kabupaten Morowali.

"Selama ini kita hanya mengetahui besaran produksi beras kita yang mencapai sekitar 450 ribu ton pertahun, tetapi kita tidak mengetahui pasti kemana produksi beras kita di jual selain yang dikonsumsi masyarakat lokal," katanya.

Ia menjelaskan, secara pasti belum miliki data berapa ton padi yang diantarpulaukan, tetapi paling tidak sudah diketahui bahwa padi lokal asal Sultra sudah mulai diperjualbelikan di daerah lain.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, katanya, bahwa pasar di Sultra dipenuhi oleh beras-beras dari luar Sultra, baik dari Sulawesi Selatan maupun dari Jawa Timur.

"Tetapi dalam waktu bersamaan beras lokal kita juga beredar di pasar luar Sultra, beras lokal kita seperti beras varietas Mekongga, varietas Laeya dan Varietas Konawe," katanya.

Yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini, kata Imran, agar melakukan pemantauan agar beras yang keluar daerah itu benar-benar sudah dalam bentuk beras, tidak dalam bentuk gabah.

"Sebab kalau itu yang terjadi, maka sama halnya mematikan usaha penggilingan padi yang ada di daerah ini," katanya. (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024