Kendari (ANTARA News) - Bupati Wakatobi, Hugua mengatakan, saat ini bukan saatnya lagi mengambil sesuatu dari alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi sudah harus memberikan lebih dulu kepada alam baru mengambil dari alam.

"Kalau kita masih terus mengambil dari alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka yang terjadi adalah ketidakseimbangan alam yang dampaknya bisa menimbulkan efek pemanasan global," katanya saat berbicara pada seminar nasional di Kendari, Sabtu.

Meningkatkan kesejehteraan rakyat, kata dia, tidak harus mengorbankan sumber daya alam yang ada di perut bumi, akan tetapi bisa dengan cara memelihara alam dan memberikan sesuatu kepada alam secara berkelanjutan.

"Alam mengajarkan kepada manusia bahwa kalau kita memberikan satu biji padi kepada alam, maka alam akan mengembalikannya satu bulir yang di dalamnya terdapat beberapa biji padi. Demikian pula dengan menanam ubi atau pohon, maka alam akan membalasnya beberapa umbi atau pohon," katanya.

Oleh karena itu tegas Hugua para pengambil kebijakan di tingkat lokal seperti bupati dan walikota termasuk gubernur, tidak boleh lagi berpikir mengambil sesuatu dari alam untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, akan tetapi sudah harus memberi sesuatu kepada alam.

"Kalau ada bupati atau walikota yang berpikir mengeruk sesuatu dari bumi untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya, sebaiknya berhenti jadi kepala daerah," katanya.

Sebab bupati atau gubernur yang demikian itu kata dia, tidak akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat melainkan hanya akan membawa kehancuran di muka bumi yang pada gilirannya menyisahkan penderitaan berkepanjangan bagi anak cucuk.

Oleh karena itu kata dia, seluruh komponen masyarakat harus berani mengontrol kebijakan pemerintah daerah yang berpotensi merusak lingkungan dan merugikan rakyat.

"Kebijakan pemerintah dalam mengeksploitasi alam maupun membangun kesejahteraan masyarakat, hanya bisa berubah, jika mendapat tekanan dari masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, ujar Hugua, masyarakat harus berani mengontrol kebijakan pemerintah terutama dalam hal pengerukan sumber daya alam, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga dan berkelanjutan.

Menurut dia, kesejahteraan masyarakat di muka bumi tidak terletak di dalam bumi, melainkan terhampar pada lahan-lahan subur yang bisa ditanami berbagai jenis tanaman.

"Kalau rakyat bisa disejahterakan dengan menanam tanaman pada lahan-lahan subur, untuk apa mengeruk sumber daya alam di dalam perut bumi yang dampaknya bisa memangganggu keseimbangan lingkungan dan menyengsarakan rakyat," katanya.

Dalam pandangan Hugua, materi di dalam alam tidak ada yang hilang, melainkan hanya berubah bentuk dan berpindah tempat.

Oleh karena itu dalam memanfaatkan materi di dalam alam tersebut harus ditata dengan baik, sehingga tidak menimbulkan gangguan pada keseimbangan alam.(Ant).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024