Timika,   (ANTARA News) - Bupati Mimika, Papua, Klemen Tinal mengharapkan aparat keamanan TNI dan Polri di wilayah itu bisa menangkap gerombolan bersenjata tak dikenal yang sering melakukan teror penembakan di areal PT Freeport.

"Kita sangat berharap masalah ini bisa diatasi dan para pelakunya ditangkap," kata Klemen Tinal kepada wartawan di Timika, Senin.

Klemen mengakui untuk dapat menangkap para gerombolan bersenjata yang tak dikenal itu memang cukup sulit karena medan yang sulit karena di tengah hutan belantara dan berawa.

"Medannya memang sulit tapi kita berharap TNI dan Polri bisa atasi masalah ini," harap Klemen.

Harapan serupa dikemukakan anggota Komisi A DPRD Mimika, Athanasius Allo Rafra. Menurut dia, dengan melihat kasus penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal selama ini terjadi di sekitar Mil 35 hingga Mil 40 ruas jalan Timika-Tembagapura maka aparat keamanan seharusnya lebih fokus melakukan pengamanan di sekitar lokasi tersebut.

"Kita berharap aparat TNI dan Polri terus melakukan patroli gabungan menyisir hutan-hutan di sekitar Mil 35 sampai Mil 40 ruas jalan Timika-Tembagapura. Aparat yang lain juga bisa menyisir dari arah Kampung Nayaro dengan dibantu oleh masyarakat yang mengetahui medan yang ada di sekitar itu," ujar Athanasius Allo Rafra .

    
Komisi I DPR
Masih terkait berbagai kasus penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal di areal PT Freeport, Allo Rafra juga berharap Komisi I DPR dapat menggelar rapat dengan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo..

"Kalau negara menganggap bahwa PT Freeport merupakan obyek vital nasional maka negara juga harus memikirkan kondisi keamanan yang terjadi di PT Freeport karena selama ini sudah banyak orang meninggal akibat penembakan oleh orang yang tidak dikenal," kata wakil rakyat dari PDI-Perjuangan itu.

Allo Rafra membandingkan penanganan berbagai peristiwa kriminal yang terjadi di Papua terutama di areal PT Freeport selama ini dengan berbagai peristiwa kriminal yang terjadi di Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya di Indonesia.

"Mengapa di sana pengungkapan berbagai kasus termasuk kasus terorisme itu cepat sekali, koq di Papua begitu sulit meskipun sudah banyak nyawa melayang sia-sia," tutur Allo dengan nada prihatin.

Aksi penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal masih rawan terjadi di areal PT Freeport dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir. Kejadian tersebut beriringan dengan aksi sabotase berupa pemotongan pipa yang mengalirkan konsentrat PT Freeport dari Tembagapura menuju Pelabuhan Portsite Amamapare Timika.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa mengungkap misteri di balik serangkaian aksi penembakan dan sabotase di areal PT Freeport tersebut.

"Sampai sekarang masih penyelidikan," kata Kapolres Mimika, AKBP Deny Edward Siregar saat menghadiri pertemuan antara manajemen PT Freeport dengan perwakilan karyawan yang difasilitasi Bupati Mimika, Klemen Tinal di Hotel Rimba Papua Timika, Sabtu (29/10). (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024