Manado,  (ANTARA News) - Pertamina mengakui sengaja membatasi penyaluran bahan bakar minyak(BBM) pada bulan Oktober di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) guna menjaga pagu BBM bersubsidi tercukupi hingga jelang Natal dan Tahun Baru.

"Pada bulan Desember bisa diperkirakan terjadi peningkatan permintaan BBM bersubsidi lima hingga 10 persen, karena itu saat ini sedikit dibatasi,"kata Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah di Manado, Selasa.

Distribusi BBM bersubsidi untuk premium, kata Irwansyah saat ini digelontorkan hanya sekitar 690 kilo liter (Kl), diturunkan sekitar 20 Kl dari angka tertinggi kondisi normal berkisar 710 Kl.

"Sedangkan pada bulan Desember, Pertamina memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan berkisar 730 hingga 750 Kl, jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata pagu alokasi harian yang ditetapkan pemerintah,"kata Irwansyah.

Untuk menjaga agar jumlah rata-rata harian tetap tercukupi sebagaimana alokasi yang ditetapkan dalam APBN perubahan, kata Irwansyah, maka Pertamina mengatur pasokan pada bulan Oktober ini.

"Tren tahun sebelumnya, permintaan BBM Oktober relatif lebih rendah ketimbang November ataupun Desember, karena itu Pertamina mengambil kebijakan sedikit mengurangi distribusi ke stasiun pengisian bahan bakar umum(SPBU)," kata Irwansyah.

Jantje, salah satu sopir angkutan kota di Manado, mengatakan, harus antre sekitar 30 menit hingga satu jam untuk membeli premium di SPBU, karena berkurangnya pasokan minyak di SPBU di Manado.

Antrean kendaraan terus terlihat di semua SPBU di Manado dan sekitarnya dalam satu pekan terakhir menyusul terbatasnya suplai BBM bersubsidi khususnya premium dan solar.

Berdasarkan data APBN perubahan BBM bersubsidi Sulut dalam tahun 2011 sebanyak 478.239 kiloliter, terdiri premium 272.640 Kl, solar 84.234 Kl , dan minyak tanah 121.365 Kl.

Data APBN perubahan tersebut sudah dinaikkan menyesuaikan kenaikan permintaan masyarakat sehingga solar ditambah 10 persen, premium dinaikkan 7,4 persen dibandingkan pagu awal.

Sedangkan minyak tanah dikurangi sebesar 16 persen karena terkait program konversi minyak tanah ke elpiji yang saat ini hampir rampung berjalan di Sulut. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024