Kolaka (ANTARA News) - Program nasional penggunaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) mulai dilaksanakan pada 10 dari 20 kecamatan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Program peluncuran e-KTP itu dihadiri langsung Bupati Kolaka, Buhari Matta serta Wakil Bupati Kolaka Amir Sahaka yang didaulat menjadi orang pertama yang menggunakan e-KTP secara "online" di Kantor Catatan Sipil (Capil) di Kolaka, Rabu.

Bupati Kolaka usai pengambilan foto dan data untuk e-KTP mengatakan, penerapan e-KTP merupakan program nasional yang harus disukseskan karena memiliki banyak manfaatnya dalam rangka hal tertibnya kependudukan.

"Jika sudah terjadi tertib data kependudukan manfaatnya dapat digunakan sebagai bahan Pemilu dan lainnya, sesuai data obyektif tanpa ada manipulasi data," katanya.

Terkait penggunaan alat e-KTP yang kelihatan agak rumit, Buhari Matta mengungkapkan nantinya pelaksanaan e-KTP di Kabupaten Kolaka akan berjalan dengan cepat karena dilakukan serentak di semua wilayah Kecamatan, meski diakuinya pada awalnya memang agak rumit.

Meskipun demikian Buhari berharap semua aparat pelaksana untuk lebih siap, termasuk sarana dan prasarana yang digunakan, sehingga program nasional di Kabupaten Kolaka semua berjalan dengan lancar dan sukses.

Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Capil, Syahrir Ahmad mengatakan, sebagai langkah awal pelaksanaan e-KTP serentak dilaksanakan pada 10 Kecamatan di Kolaka.

Sementara sisanya masih ada 10 Kecamatan lagi yang merupakan kecamatan terjauh masih dalam tahap pemasangan alat dan perlengkapan lainnya, ungkapnya.

Namun demikian kata Syahrir, pihaknya memberikan target akhir tahun 2011 ini semua wajib KTP di Kabupaten Kolaka sudah menggunakan e-KTP, meski ada beberapa faktor penghambat diantaranya perlengkapan alat yang datang terlambat serta kadang-kadang alat tersebut mengalami kerusakan ringan sehingga agak lama membaca data.

"Adapun sisa perlengkapan peralatan e-KTP tidak semua lengkap dan masih menunggu pusat, tapi semua alat sudah ada di kecamatan, hanya di kecamatan yang padat penduduknya seperti Kolaka seharusnya memiliki dua alat," kata mantan kepala BKD itu.

Syahrir juga menjelaskan pengambilan e-KTP dilakukan secara gratis, dimana data yang diambil langsung dikirim ke pusat secara on line namun usai pengambilan data yang langsung terdata di pusat sehingga masih menunggu e-KTP dikirim ke daerah untuk verifikasi ulang jangan sampai tertukar.

Selain pengambilan foto dan sidik jari, juga dilakukan pemindaian mata karena semua manusia tidak ada yang sama matanya, sehingga nantinya jika dia melakukan kejahatan bisa cepat diketahui.

Pada pendataan awal penerapan e-KTP yang dilakukan di kantor camat Kolaka selain dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kolaka turut hadir pula Muspida dan pimpinan SKPD. (Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024