Mamuju,  (ANTARA News) - Calon gubernur Sulawesi Barat  "incumbent" (pejabat kini), Anwar Adnan Saleh (AAS) menyatakan optimis bisa mencapai target penurunan tingkat kemiskinan menjadi tersisa lima persen pada 2016.

"Jika saya kembali dikehendaki rakyat untuk menjadi gubernur bersama calon wakil gubernur, Aladin S Mengga, maka terget penurunan angka kemiskinan minimal tersisa lima persen pada akhir masa jabatan gubernur 2016," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.

Menurut dia, dirinya sangat optimistis bisa memangkas angka kemiskinan Sulbar tersisa lima persen ini karena konsep yang dijalankan untuk lima tahun kedepan semuanya berorientasi untuk kegiatan pro rakyat.

"Konsep pembangunan yang telah kami susun berkaitan dengan rakyat kecil. Makanya, tidak sulit untuk memangkas kemiskinan dan melakukan perbaikan ekonomi secara menyeluruh dari lima kabupaten yang ada di Sulbar," tuturnya.

Ia mengatakan, dirinya selaku gubernur pertama sangat sulit untuk memulai pembangunan. Namun, berkat konsep pembangunan pada periode pertama berjalan maksimal maka angka kemiskinan bisa turun drastis sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Dalam lima tahun terkahir angka kemiskinan di Sulbar turun dari angka 20,7 persen tahun 2006 kini tersisa 13,2 persen. Tahun ini saya menargetkan angka kemiskinan minimal tersisa 10 persen 2012 dan bahkan lima persen hingga akhir tahun 2016," jelasnya.

Dia mengatakan, angka kemiskinan di Sulbar bisa turun karena kondisi perekonomian daerah dari tahun ke tahun semakin membaik.

Banyak hal yang membuat pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2010 mencapai angka 15,1 persen atau tertinggi di Indonesia di antaranya, membaiknya jalan nasional sepanjang 577 kilometer mulau dari Suremana Mamuju Utara hingga Paku Kabupaten Polman.

Selain itu katanya, sektor perkebunan kakao dan kelapa sawit juga memberikan kontribusi turunnya kemiskinan sehingga daya beli petani sangat baik.

"Sektor perkebunan memberikan kontribusi positif dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Makanya, optimisme memangkas kemiskinan itu rasanya tidak akan sulit diraih," ujar AAS.

AAS menambahkan, belum lagi dengan membaiknya iklim usaha dengan masuknya berbagai investor untuk melakukan investasi di Sulbar di antaranya investasi negara China yang tahun ini telah menyiapkan anggaran Rp22 Triliun.

"Dana investasi China ini untuk membangun jalan alteri sepanjang 102 kilometer, pembangunan PLTA Karama dan membangun pelabuhan kontainer di Belang-Belang," ucapnya.

Apalagi kata dia, jika investasi minyak dan gas (Migas) dari sembilan blok yang ada akan mampu mengantarkan provinsi ini semakin terdepan.

"Dua block saja menetaskan migas maka daerah ini akan mendapatkan kontribusi pendapatan asli daerah hingga triliunan rupiah pertahun. Makanya, target kemiskinan tersisa lima persen ini bisa saya wujudkan,"tambah AAS. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024