Timika,   (ANTARA News) - Tim SAR berasal dari Jayapura, Rabu pagi, telah mengevakuasi jenazah dua kru pesawat Susi Air yaitu pilot Dave Coots dan co-pilot Thomas Munk dari sekitar Kampung Saminage ke Kampung Piramit, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika, John Rettob, di Timika, Rabu, mengatakan, jenazah dua kru Susi Air itu akan diterbangkan ke Biak dengan pesawat Pilatus Porter milik maskapai yang sama untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta.

"Kami baru mendapat informasi bahwa jenazah dua kru Susi Air tidak dibawa ke Wamena maupun Silimo tetapi dibawa ke Piramit dengan jarak tempuh sekitar 15 menit dari lokasi kecelakaan dan selanjutnya dijemput dengan pesawat Pilatus Porter untuk dibawa ke Biak," katanya.

Ia menjelaskan, satu pesawat eksekutif milik maskapai Susi Air jenis Avanti pada Rabu pagi sudah mendarat di Biak untuk menjemput jenazah Dave dan Thomas dan selanjutnya akan diterbangkan ke Jakarta.

"Pesawat Avanti milik Susi Air sudah mendarat di Biak untuk mengangkut jenazah dua kru yang meninggal ke Jakarta," katanya.

Dengan demikian, katanya, evakuasi jenazah dua kru pesawat Susi Air itu tidak jadi dibawa ke Timika sesuai rencana semula.

Hingga saat ini helikopter Penerbangan TNI AD (Penerbad) dan helikopter Airfast milik PT Freeport Indonesia serta sejumlah pesawat Susi Air masih memobilisasi Tim SAR dan pihak terkait lainnya dari lokasi kecelakaan untuk kembali ke Wamena.

Pesawat Susi Air jenis Grand Caravan C 208 B dengan nomor penerbangan PK VVE mengalami kecelakaan pada Jumat (9/9) siang dan ditemukan di koordinat 042497 lintang selatan dan 1390017 bujur timur tak jauh dair Kampung Saminage, Silimo Area, Kabupaten Yahukimo pada ketinggian sekitar 9.000-10.000 feet.

Pesawat naas itu dengan pilot Dave Coots dan co-pilot Thomas Munk, keduanya warga negara asing. Pesawat itu mengalami kecelakaan saat terbang dari Wamena menuju Kenyam, Kabupaten Nduga dengan membawa empat drum solar berisi 150 kilogram. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024