Kendari (ANTARA News) - Realisasi pengadaan beras Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Reginal (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga posisi saat ini mencapai 12.185 ton.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Sultra, Abu Bakar, di Kendari, Selasa mengatakan, posisi itu terhitung Januari hingga 15 Agustus 2011, atau sebesar 60,94 persen dari target 20.000 ton.

"Perolehan tersebut sudah memelebihi 50 persen dari target pengadaan atau pembelian beras petani oleh Bulog Sultra tahun ini sebesar 20.000 ton beras," kata Abu Bakar.

Menurut Abu Bakar, berdasarkan pada pengalaman pembelian beras tahun sebelumnya, penyerapan atau pembelian beras petani lokal akan maksimal pada bulan Oktober-November tahun ini, karena saat itu sudah selesai dilakukan panen petani.

"Kami sangat yakin, target pembelian beras sebesar 20.000 ton beras tesebut bisa terealisasi hingga akhir tahun. Bahkan kemungkinan ada potensi melebihi target. Hal itu yang sangat kami harapkan," katanya.

Abu Bakar mengatakan, penyerapan beras petani lokal tersebut terbanyak dilakukan di Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.

"Daerah yang saya sebutkan itu memang merupakan sentra produksi beras di daerah ini, meskipun beberapa kabupaten lainnya juga memproduksi beras tetapi tidak signifikan jumlahnya, seperti Kabupaten Buton, Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Konawe Utara dan Kota Baubau," katanya.

Abu Bakar menjelaskan, beras petani yang diserap tersebut merupakan surplus petani, artinya di luar dari kebutuhan konsumsi yang sudah ada dimasyarakat atau yang sudah dimiliki pedagang.

"Beras yang kita serap tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan penyaluran raskin kepada rumah tangga sasaran (RTS) yang ada di Sultra sebanyak 253.157 RTS," ujarnya.

Menurutnya, setiap bulan, Bulog menyalurkan raskin sebanyak 3.700 ton yang diperuntukan 253.157 RTS, setiap RTS mendapatkan 15 kilogram/perbulan.

"Beras petani lokal yang kami beli itu seharga Rp6.100 per kilogram. Harga itu sudah sangat membantu petani karena sdah di atas dari harga pasaran," pungkasnya.  (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024