Kendari (ANTARA News) - PT PT Billy Internasional akan mendirikan industri nikel di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan nilai investasi 500 juta dolar AS.
Rencana PT Billy mendirikan industri nikel berskala besar di Pulau Kabaena tersebut diungkapkan Gubernur Sultra, H Nur Alam, di Kendari, Jum`at (12/8) malam.
"Perusahaan itu akan memulai pembangunan industri nikel di Kabaena pada awal tahun 2012 dan direncanakan pada awal tahun 2014 sudah bisa rampung," katanya.
Menurut Gubernur Nur Alam, kapasitas industri yang akan didirikan di Pulau Kabaena tersebut sebesar 20.000-25.000 ton Fero Nikel per tahun.
Produksi Fero Nikel sebanyak itu, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan pasar nikel di negara-negara Eropa.
"Mendahului pendirian industri nikel tersebut, PT Billy akan membangun pembangkit energi listrik berkapasitas 600 Mega Watt," katanya.
Energi listrik tersebut, menurut dia, selain untuk memasok kebutuhan listrik pabrik nikel, juga akan disalurkan kepada warga Kabaena yang membutuhkan aliran listrik.
"Kehadiran industri nikel di Pulau Kabaena ini, akan membawa banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Kabaena," katanya.
Selain warga setempat bisa terserap menjadi tenaga kerja di industri, kata Nur Alam, juga bisa membuka berbagai kegiatan usaha ekonomi, terutama pengadaan kebutuhan pokok bagi karyawan perusahaan.
Selain membangun listrik, di Pulau Kabaena, perusahaan tersebut menurut gubernur, juga akan mendirikan rumah sakit bertaraf internasional dan perumahan karyawan sekitar 3.000 unit.
Khusus rumah sakit, selain melayani kesehatan karyawan tuturnya, juga akan menerima pasien dari masyarakat Pulau Kabaena yang membutuhkan pelayanan.
"Maanfaat itu akan segera dinikmati masyarakat Kabaena, selain masyarakat Sultra sendiri secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Sultra asal Pulau Kabaena, Yamin Indas, menyambut baik dan berterima kasih dengan rencana PT Billy mendirikan industri nikel di Pulau Kabaena tersebut.
Menurut mantan anggota DPRD Sultra itu, kehadiran industri nikel oleh perusahaan tersebut di Pulau Kabaena, akan membawa angin segera bagi perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat pulau tersebut. (Ant).
Rencana PT Billy mendirikan industri nikel berskala besar di Pulau Kabaena tersebut diungkapkan Gubernur Sultra, H Nur Alam, di Kendari, Jum`at (12/8) malam.
"Perusahaan itu akan memulai pembangunan industri nikel di Kabaena pada awal tahun 2012 dan direncanakan pada awal tahun 2014 sudah bisa rampung," katanya.
Menurut Gubernur Nur Alam, kapasitas industri yang akan didirikan di Pulau Kabaena tersebut sebesar 20.000-25.000 ton Fero Nikel per tahun.
Produksi Fero Nikel sebanyak itu, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan pasar nikel di negara-negara Eropa.
"Mendahului pendirian industri nikel tersebut, PT Billy akan membangun pembangkit energi listrik berkapasitas 600 Mega Watt," katanya.
Energi listrik tersebut, menurut dia, selain untuk memasok kebutuhan listrik pabrik nikel, juga akan disalurkan kepada warga Kabaena yang membutuhkan aliran listrik.
"Kehadiran industri nikel di Pulau Kabaena ini, akan membawa banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Kabaena," katanya.
Selain warga setempat bisa terserap menjadi tenaga kerja di industri, kata Nur Alam, juga bisa membuka berbagai kegiatan usaha ekonomi, terutama pengadaan kebutuhan pokok bagi karyawan perusahaan.
Selain membangun listrik, di Pulau Kabaena, perusahaan tersebut menurut gubernur, juga akan mendirikan rumah sakit bertaraf internasional dan perumahan karyawan sekitar 3.000 unit.
Khusus rumah sakit, selain melayani kesehatan karyawan tuturnya, juga akan menerima pasien dari masyarakat Pulau Kabaena yang membutuhkan pelayanan.
"Maanfaat itu akan segera dinikmati masyarakat Kabaena, selain masyarakat Sultra sendiri secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Sultra asal Pulau Kabaena, Yamin Indas, menyambut baik dan berterima kasih dengan rencana PT Billy mendirikan industri nikel di Pulau Kabaena tersebut.
Menurut mantan anggota DPRD Sultra itu, kehadiran industri nikel oleh perusahaan tersebut di Pulau Kabaena, akan membawa angin segera bagi perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat pulau tersebut. (Ant).