Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Sulawesi Tenggara akan mengembangkan salah satu industri pertanian di daerah ini dengan membangun pabrik gula pasir.
"Kita sudah mendapatkan izin pembangunan industri pabrik gula ini, berdasarkan program atau kebijakan nasional tahun ini, di mana merupakan salah satu daerah yang diberi kepercayaan membangun pabrik gula," kata Gubernur Sultra Nur Alam, di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, pembangunan pabrik gula beserta perkebunan tebu membutuhkan lahan awal seluas sekitar 15 ribu sampai 20 ribu hektare.
"Pabrik ini nantinya akan kita bangun di sekitar ibu kota Kabupaten Konawe Selatan, karena akan didukung oleh perkebunan tebu yang akan dikembangkan di daerah itu," ujar Nur Alam.
Menurut dia, modal awal pabrik ini nantinya diperkirakan sekitar Rp5 triliun, akan dibangun dan dikelola oleh swasta, persoalan kepemilikan saham pemerintah di dalamnya, akan dibicarakan kemudian.
"Kita berikan dulu kesempatan kepada investor untuk berinvestasi dengan cara membangun industri pabrik gula tersebut, setelah itu baru kita bicarakan soal kepemilikan lahan pemerintah di dalamnya," katanya.
Menurutnya, jika pabrik gula ini nantinya sudah berdiri, maka akan menyerap tenaga kerja antara 5.000 sampai 10.000 orang, sehingga akan mengurangi angka pengangguran di daerah ini.
"Selain itu, kita akan menjadi pusat produksi dan pemasok kebutuhan gula pasir untuk kawasan Indonesia timur guna menjamin ketersediaan swasembada gula," ujarnya.
Industri pabrik gula pasir ini, katanya, akan menjadi salah satu investasi besar di daerah ini selain investasi di bidang pertambangan yang juga akan dibangun pula pabrik nikel.
"Jadi tidak benar selama ini rumor yang mengatakan bahwa saya tidak memperhatikan pengembangan perkebunan atau pertanian dan hanya fokus pada pertambangan. Pabrik gula pasir ini yang didukung dengan perkebunan tebu sebagai bukti kepedulian kita terhadap peningkatan semua sektor ekonomi daerah ini," pungkasnya.
(T.PSO-299)
"Kita sudah mendapatkan izin pembangunan industri pabrik gula ini, berdasarkan program atau kebijakan nasional tahun ini, di mana merupakan salah satu daerah yang diberi kepercayaan membangun pabrik gula," kata Gubernur Sultra Nur Alam, di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, pembangunan pabrik gula beserta perkebunan tebu membutuhkan lahan awal seluas sekitar 15 ribu sampai 20 ribu hektare.
"Pabrik ini nantinya akan kita bangun di sekitar ibu kota Kabupaten Konawe Selatan, karena akan didukung oleh perkebunan tebu yang akan dikembangkan di daerah itu," ujar Nur Alam.
Menurut dia, modal awal pabrik ini nantinya diperkirakan sekitar Rp5 triliun, akan dibangun dan dikelola oleh swasta, persoalan kepemilikan saham pemerintah di dalamnya, akan dibicarakan kemudian.
"Kita berikan dulu kesempatan kepada investor untuk berinvestasi dengan cara membangun industri pabrik gula tersebut, setelah itu baru kita bicarakan soal kepemilikan lahan pemerintah di dalamnya," katanya.
Menurutnya, jika pabrik gula ini nantinya sudah berdiri, maka akan menyerap tenaga kerja antara 5.000 sampai 10.000 orang, sehingga akan mengurangi angka pengangguran di daerah ini.
"Selain itu, kita akan menjadi pusat produksi dan pemasok kebutuhan gula pasir untuk kawasan Indonesia timur guna menjamin ketersediaan swasembada gula," ujarnya.
Industri pabrik gula pasir ini, katanya, akan menjadi salah satu investasi besar di daerah ini selain investasi di bidang pertambangan yang juga akan dibangun pula pabrik nikel.
"Jadi tidak benar selama ini rumor yang mengatakan bahwa saya tidak memperhatikan pengembangan perkebunan atau pertanian dan hanya fokus pada pertambangan. Pabrik gula pasir ini yang didukung dengan perkebunan tebu sebagai bukti kepedulian kita terhadap peningkatan semua sektor ekonomi daerah ini," pungkasnya.
(T.PSO-299)