Hampir 5.000 rumah di Dogiyai Papua terang berkat lampu sel surya EBTKE

Hampir 5.000 rumah di Dogiyai Papua terang berkat lampu sel surya EBTKE

Sesditjen EBTKE Kementerian ESDM Wawan Supriatna (kiri) secara simbolis menyerahkan set LTSHE kepada perwakilan warga Bukapa, Distrik Kamu, Dogiyai, Kamis 13 Desember 2018 (PR Wire)

Dogiyai ( ANTARA News) - Hampir lima ribu rumah, tepatnya 4.680 unit di Kabupaten Dogiyai Papua, kini terbebas dari gelap berkat Lampu Tenaga Surya Hemat Energi ( LTSHE).

Setiap rumah dipasangi papan panel surya dan 4 lampu LED yang dilengkapi baterai yang mampu menyalakan lampu sejak matahari terbenam hingga terbit setiap hari.

"Tahun ini target pemasangan LTSHE di Dogiyai sudah terpenuhi, harapan kami tahun depan kami dapat melanjutkan pemasangan di dusun-dusun lain yang masih gelap," kata Sekretaris Direktorat Jenderal  Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi  (EBTKE) Kementerian ESDM, Wawan Supriatna di Dogiyai Kamis.

Wawan berada di Dogiyai untuk secara simbolis menyerahkan LTSHE kepada masyarakat setempat. Kegiatan itu berlangsung di Dusun Bukapa, Distrik Kamu.

Menurut Wawan, LTSHE tersebut digaransi selama tiga tahun dan masyarakat hanya perlu menjaga. "Anda cukup jaga, jika ada yang rusak akan diperbaiki, ada perwakilan yang bisa dihubungi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Distrik Kamu, Moses Tebai mengemukakan masyarakat sangat berterima kasih dengan kehadiran LTSHE.

"PLN belum sampai di sini, masyarakat hidup dalam gelap kalau malam hari. Banyak terima kasih, ini seperti kado Natal buat kami menjelang 25 Desember. Semoga tahun depan program ini terus berlanjut di sini sampai semua rumah bisa terang," kata Moses.

Pemasangan LTSHE di Dogiyai selama 2018 dilakukan oleh PT Wika Industri Energi di Distrik Sukikai Selatan (Dusun Sukikai, Wigoumakida, Iyaro, Unito), Mapia Barat (Toubaikebo, Abouyaga, Maikotu, Yegoukotu), Mapia (Diyoudimi, Magode), Kamu (Bukapa, Ekemanida, Tokapo / Dikiyouma, Idakotu).

Dogiyai berjarak 6 jam melewati jalan pegunungan dari Nabire. Lokasi-lokasi pemasangan LTSHE paling dekat berjarak satu jam perjalanan dengan mobil dari Moanemani, ibukota Dogiyai.

Salah seorang penerima LTSHE, Pendeta Yohannes TItoware, mengemukakan dengan bantuan tersebut, kini dua anaknya yang siswa SD dapat belajar saat malam hari termasuk membaca kitab suci.

"Sebelumnya kalau malam selalu gelap, sesekali kami pakai lilin. Saya selama ini menyiapkan makan malam dengan masak sayur dan ubi dalam gelap. Kini sudah tidak lagi," kata Yohannes yang rumahnya di Bukapa dipasangi LTSHE pada November 2018.



Program LTSHE Kementerian ESDM dimulai pada 2017, dengan tujuan memberikan akses penerangan kepada masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terluar), khususnya masyarakat yang berada di desa gelap gulita, yang sampai dengan 73 tahun kemerdekaan Indonesia belum pernah merasakan akses energi listrik.

 Sesuai data BPS ada 2.500 desa yang masih gelap gulita atau 256.114 rumah. Target Iokasi program LTSHE diprioritaskan untuk menerangi desa-desa belum berlistrik, utamanya desa yang masih gelap gulita.

Pada 2018. program LTSHE dilaksanakan di 16 Provinsi dengan anggaran Rp600 miliar. Sampai saat lnl LTSHE yang sudah terpasang sebanyak 167.215 unit atau sekitar 97% dari target sekitar 173.208 unit. Pada tahun 2019 program LTSHE direncanakan akan dipasang sebanyak 98.481 unit d1 27 Provlnsl. 

Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024