NU dukung program konservasi energi pemerintah

NU dukung program konservasi energi pemerintah

Dirjen EBTKE Rida Mulyana (kanan) menyerahkan plakat kerjasama kepada Wasekjen PBNU Imam Pituduh di acara Sosialisasi Ikatan Pelajar Perempuan NU di Jakarta, Rabu

Jakarta (Antara News) -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan komitmennya untuk mendukung program konservasi energi yang diusung oleh Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dalam rangka membantu mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan mulai beralih ke bahan bakar berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imam Pituduh di acara Sosialisasi Hemat Energi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan di kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu.

"Ketahanan pangan, kedaulatan energi, dan konservasi energi adalah syarat mutlak kedaulatan sebuah bangsa," ujarnya. "Dan kami di NU, berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketiga hal tersebut," tegasnya.

Imam memamaparkan, ada tiga hal yang tidak boleh dimonopoli oleh pihak manapun, yakni: sumber daya air, sumber daya hutan, dan sumber daya energi. Oleh karenanya, pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi mengelolanya untuk kemanfaatan bersama.

"Jangan sampai negara kita terpecah karena tidak maksimalnya pengelolaan ketiga hal tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana mengajak PBNU untuk bersama-sama melahirkan kader-kader penggerak desa untuk meningkatkan penggunaan EBT sebagai alternatif energi dan memperluas kampanye konservasi energi.

"Konsumsi energi rumah tangga jadi yang tertinggi setelah industri dan transportasi. Oleh karena itu, kami mendorong lahirnya agen-agen perubahan lewat diri perempuan dan ibu rumah tangga," paparnya.

Tak lupa, Rida membagikan kiat-kiat untuk meningkatkan penghematan energi di lingkungan rumah tangga lewat '3M' yakni mematikan lampu jika sudah tidak digunakan, menyetel suhu pendingin ruangan ke 25 derajat celcius, dan mencabut kabel jika sudah tidak digunakan.

"Selain menghemat energi, juga akan mengurangi tagihan listrik hingga 10 persen atau untuk ukuran rumah tangga sekitar Rp.200.000 hingga Rp.300.000 per bulannya," ungkap Rida.

Penyelenggaraan acara Sosialisasi Hemat Energi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama merupakan salah satu rangkaian kampanye hemat energi bertajuk #AksiHematEnergi yang diusung oleh Ditjen EBTKE. Sebelumnya, Ditjen EBTKE telah menyelenggarakan acara Piknik Ilmu yang melibatkan puluhan ibu rumah tangga dan meluncurkan lomba video #AksiHematEnergi yang terbuka bagi masyarakat.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024