Ukiran arang Yucheng Deyuan, warisan budaya takbenda Provinsi Shandong

Ukiran arang Yucheng Deyuan, warisan budaya takbenda Provinsi Shandong

Karya Seni: Semangat Yu Agung

AsiaNet 99076

Yucheng, China, 2 Desember 2022 (ANTARA/Xinhua-AsiaNet) - Yucheng, dinamai dari Yu Agung yang berhasil menjinakkan banjir, adalah tempat kelahiran peradaban pertanian Tiongkok dan salah satu dari kabupaten kuno berusia 100 milenium di China. Tenggelam dalam sejarah, kota Yucheng yang berusia lebih dari empat ribu tahun adalah rumah bagi mitos dan kisah lokal yang tak terhitung jumlahnya tentang penjinakan banjir oleh Yu Agung. Pada tahun 2021, legenda Yu Agung yang Menjinakkan Banjir dimasukkan dalam warisan budaya takbenda angkatan kelima di Provinsi Shandong.

Sebagai kerajinan Yucheng, Shandong, ukiran arang Deyuan merupakan perpaduan harmonis antara seni ukir dan lukis tradisional dengan warisan budaya takbenda dari legenda Yu Agung yang Menjinakkan Banjir. Karya-karya ini mewujudkan cerita rakyat menjadi ukiran arang, mengubah cerita rakyat yang dapat didengar menjadi seni visual untuk refleksi, dan menghidupkan budaya Dayu (Yu Agung). Ini mewujudkan keberhasilan penerjemahan kreatif dan pengembangan inovatif budaya tradisional Tionghoa yang baik di era baru.

Meski berukuran kecil, ukiran arang tersebut menyampaikan pesan yang mendalam. Ia terbuat dari karbon tempurung kelapa berkualitas tinggi, karbon mineral dan karbon aktif bubuk lainnya melalui lebih dari sepuluh prosedur mulai dari pembentukan tekanan tinggi, aktivasi, ukiran, pemolesan hingga menggambar, dll. Dirancang dengan warna sederhana dan alami, arang berukuran kecil karya seni ukiran sebagian besar mengacu pada tema budaya tradisional Tiongkok seperti Konfusius, Yu Agung, "lima sapi", "delapan kuda", bunga plum, anggrek, bambu dan krisan, serta topeng Opera Peking, untuk menyoroti 5.000 tahun peradaban Tiongkok.

Sejak tahun 2009, Ukiran Arang Deyuan telah dipamerkan di lebih dari selusin pameran industri budaya domestik dan internasional besar seperti di Beijing, Shenzhen, Xi'an, Nanjing dan Jinan, serta Korea Selatan, memberikan kontribusi besar untuk komunikasi budaya Dayu (Yu Agung).

Sumber: Kantor Informasi Pemerintah Rakyat Yucheng

Tautan Lampiran Gambar:

Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024