Sleman (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjenguk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif di kediamannya di Perumahan Nogotirto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.

"Saya berkunjung kepada senior yang saya kagumi, amat saya kagumi," kata Surya Paloh seusai melakukan pertemuan selama 40 menit dengan Buya Syafii.

Baca juga: Jokowi utus Mensesneg jenguk Buya Syafii Maarif sedang sakit

Baca juga: Syafii Maarif diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit


Menurut Surya Paloh, kekaguman terhadap sosok Buya Syafii yang telah dikenalnya sejak lama dikarenakan ketokohannya, prinsip-prinsipnya, dan filosofinya dalam memberikan pencerahan bagi kehidupan kebangsaan.

Ia juga mengaku memiliki banyak bahasa batin yang sama dengan Buya Syafii. Oleh sebab itu, ketika Buya Syafii sakit, dirinya mengaku resah sehingga memutuskan berkunjung ke kediaman tokoh Muhammadiyah itu.

"Pasti ada kerinduan bersama untuk saling berdiskusi," kata dia.

Banyak hal yang ingin dia diskusikan dengan Buya, misalnya terkait dinamika kebangsaan usai dilaksanakan pemilu serentak. Model Pemilu 2019 yang dilaksanakan secara bersamaan baru pertama kali dilaksanakan.

Bagi Surya, Buya Syafii patut diteladani karena bisa dekat dengan semua pihak, baik yang simpati maupun yang antipati, dan bisa menerima pemikiran mereka.

Selain tokoh nasional, di mata Surya Paloh, Syafii adalah seorang senior dan deklarator ormas Nasional Demokrat.

Menurut dia, bangsa Indonesia membutuhkan sosok Syafii Maarif yang sehat dan terus menerus bergelut mengikuti perjalanan dan pergolakan kebangsaan.

Baca juga: Fajar: Kondisi Syafii Maarif membaik

"Marilah teman-teman semua, kita doakan Buya tetap sehat," kata Surya.

Buya Syafii Maarif menyambut baik kunjungan Surya Paloh beserta jajaran petinggi Partai NasDem. Ia menegaskan pertemuannya dengan Surya membicarakan kebangsaan dalam konteks luas. "Kita tidak membicarakan pragmatisme, tidak membicarakan kekuasaan," kata Syafii.

Menurut Buya, partai-partai politik tidak banyak yang betul-betul memikirkan bangsa dan negara. "Siapa yang memikirkan bangsa dan negara. Tampaknya teman ini yang termasuk memikirkan bangsa dan negara. Mudah-mudahan partai ini juga ikut dia. Jika tidak, berantakan bangsa ini," kata Buya didampingi Surya Paloh.

Buya Syafii Maarif telah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (29/7) setelah menjalani perawatan di rumah sakit itu sejak Rabu (24/7) karena penyakit batu ginjal.

Sebelumnya, karena mengkhawatirkan kondisi kesehatan Syafii, Presiden Joko Widodo pada Sabtu (27/7) juga mengirim tim dokter kepresidenan untuk ikut memantau kesehatan tokoh Muhammadiyah yang telah berusia 84 tahun itu.

Presiden juga menugaskan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, untuk menjenguk Buya Syafii.

Sejumlah tokoh lain yang ikut menjenguk Syafii yakni mantan Ketua MK Mahfud MD, putri Gus Dur Alissa Wahid, istri Gubernur DIY GKR Hemas, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, serta Mendikbud Muhadjir Effendy.

Baca juga: Mahfud MD dapat nasihat Syafii Maarif soal kesehatan

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019