Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan Provinsi Kalimantan Selatan sangat siap untuk menjadi ibukota negara bila dilihat dari berbagai kelebihan yang dimiliki daerah ini.

"Sebagai kepala daerah saya yakin Kalsel dipilih menjadi ibukota negara dan siap untuk dikembangkan dengan berbagai potensi yang ada," katanya disela dialog nasional pemindahan ibukota Kalimantan untuk Indonesia di Kota Banjarbaru, Senin.

Menurut Gubernur, Kalsel yang merupakan provinsi tertua di Pulau Kalimantan memiliki banyak kelebihan, sehingga layak dipilih menjadi ibukota negara.

Ia mengatakan, kelebihan dimiliki Kalsel seperti luasan lahan 30 ribu hektare yang sudah disiapkan dua titik dan memenuhi syarat luasan lahan untuk mencakup keseluruhan lahan bagi ibukota.

Kelebihan lain, umur bebatuan bumi Kalimantan termasuk wilayah Kalsel mencapai 250 juta tahun, sehingga bebas gempa dan gunung api yang relatif jauh dari bencana alam maupun bencana lainnya.

"Jadi untuk bencana, Kalimantan terutama Kalsel bebas bencana baik gempa bumi maupun gunung api disamping posisi Kalsel yang juga strategis memiliki sejumlah fasilitas pendukung lain," ungkapnya.

Disebutkan, Kalsel yang berpenduduk 4 juta lebih itu memiliki kesiapan menjadi ibukota negara baik dari sisi infrastruktur berupa bandar udara, pelabuhan hingga jalur transportasi maupun kesiapan dari sisi sosial.

Ia mengatakan, infrastruktur yang dimiliki lima bandar udara yakni Syamsudin Noor, Bandara Warukin Tabalong, Bandara Bersujud Batulicin, Bandara Gt Syamsir Alam Kotabaru dan Bandara Mekar Putih.

Selain itu, Kalsel juga memiliki empat pelabuhan yakni Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Pelabuhan Samudera Tanah Bumbu, Pelabuhan Stagen Kotabaru dan Pelabuhan berskala Internasional Mekar Putih.

"Kelebihan dari sisi sosial yakni jumlah penduduk sebanyak empat juta lebih dan paling penting adalah masyarakat yang ramah sehingga bisa menjadi modal untuk menarik investor," ujarnya.

Dikatakan, Kalsel juga dikenal sebagai daerah ulama dan memiliki dua ulama besar yakni Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dan KH Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Abah Guru Sekumpul.

"Setiap haul atau peringatan wafat Guru Sekumpul Martapura, tidak kurang dua juta jamaah yang hadir dan kami yakin keberadaan ulama besar itu membawa berkah bagi Kalsel apalagi jika dipilih menjadi ibukota," kata dia.

Dialog nasional yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menghadirkan nara sumber yakni Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian BPN/Bappenas Rudy S Prawiradinata.

Kemudian Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Rektor Universitas Lambung Mangkurat Sutarto Hadi, Menteri LH 2009-2011 Gusti Muhammad Hatta, Dekan Fisip ULM Taufik Arbain dan dipandu moderator Hendricus AM.

Baca juga: Kalsel dinilai miliki keunggulan jadi Ibu Kota RI

Baca juga: Wacana pemindahan ibu kota negara menjadi perhatian

Pewarta: Ulul Maskuriah/Yose Rizal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019