Jakarta (ANTARA News) - Putri tertua almarhum mantan Presiden HM Soeharto, Siti Hardianti Indra Rukmana yang lebih dikenal dengan Mbak Tutut, terlihat terus menangis sepanjang jalan dari kediaman di Jalan Cendana hingga ke Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma. Suasana duka juga masih terlihat jelas di wajah para keluarga yang berada di bus di belakang iring-iringan mobil jenasah. Mbak Tutut yang duduk di bangku paling depan tepat di belakang sopir terlihat sesekali menyeka air mata dengan sapu tangan. Duduk Sigit Hardjoyudanto, yang duduk di sampingnya, hanya duduk diam terpaku. Meski dengan mata sembab, Mbak Tutut masih juga menyempatkan melambaikan tangan kepada warga yang berada di sepanjang jalan. Setidaknya saat berada di perempatan Jalan Teuku Umar, Mbak Tutut membalas lambaian tangan warga yang berada di sisi jalan. Sementara Tommy Soeharto yang duduk di bangku nomor dua tepat di belakang Mbak Tutut, hanya diam menatap jalanan. Salah seorang cucu laki-laki almarhum HM Soeharto terlihat duduk di samping Tommy. Sebelumnya saat menunggu pemberangkatan iring-iringan jenasah, Mbak Tutut terlihat terisak menangis. Warga yang kebetulan berada di samping kanan bus tempat Mbak Tutut berada ikut terharu. Sekitar pukul 7.30 WIB rombongan mobil jenasah dan pengiringnya mulai bergerak meninggalkan kediaman. Mobil Ketua DPR Agung Laksono berada di belakang mobil jenasah dan diikuti empat bus lainnya yang diisi keluarga dan kerabat lainnya. Secara khusus pihak keluarga juga menyediakan tiga buah bus lainnya yang bisa digunakan oleh siapa saja. Beberapa petugas bahkan menawarkan kepada para wartawan yang ingin ikut menuju Halim Perdana Kusuma. (*)

Copyright © ANTARA 2008