Operator telekomunikasi memiliki peluang yang besar menjadi pemain penting di era cloud economy
Jakarta (ANTARA) - PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) ingin menjadi pemain utama di era "cloud economy" yang terus tumbuh, melalui transformasi bisnis strategis.

Telin adalah anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang diandalkan sebagai sayap bisnis operator itu di pasar internasional.

"Operator telekomunikasi memiliki peluang yang besar menjadi pemain penting di era "cloud economy". Saat ini cloud telah menjadi pemicu utama konsumsi layanan data, sehingga operator harus melakukan transformasi dari sekadar pembawa trafik menjadi digital enabler di era cloud economy," kata Chief Commercial Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Telin bersama sebanyak 170 perusahaan global mengikuti ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2019, pada 20-22 Maret 2019.

Menurut Budi, di era "cloud economy" banyak perusahaan dan pemain digital mengharapkan layanan dari operator yang memiliki jaringan global, aman, dan luwes dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Untuk memenuhi harapan itu, operator harus melakukan transformasi di lima hal yang strategis yakni fokus di edge computing, mengembangkan software defined networking (SDN), mengembangkan layanan tak hanya fokus pada storage dan konektifitas, serta meningkatkan keamanan jaringan.

Telin sendiri memiliki lima senjata untuk bisa merasakan euforia dari era "cloud economy" dengan meningkatkan layanan dari konektifitas, data center, managed networks, platform, dan solusi.

Untuk menyediakan konektivitas global, Telin didukung Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dengan panjang 204.010 Km, satelit, 11 kantor global di 33 negara, dan 72 point of presence di seluruh dunia.

Selain itu juga ada fasilitas data center dengan merek dagang Neutral Cloud and Internet Exchange (neuCentrIX).

Rinciannya lima merupakan global data center, tiga di Singapura, satu di Hong Kong dan Timor Leste. Sementara di domestik ada di 13 lokasi dengan kapasitas 989 rak.

"Saat ini tak hanya Telin (TelkomGroup) yang lakukan transformasi. Semua operator lakukan hal yang sama, dan semua pemain juga harus saling kolaborasi di era "cloud economy" jika ingin kompetitif," ujar Budi.

Baca juga: Menteri BUMN resmikan data center Telin-3 Singapura
Baca juga: Telin Garap Proyek Kabel Bawah Laut 8 Negara


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019