Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat mempertahankan status provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu terbebas dari konflik sosial atau "Zero Konflik" menghadapi Pemilu 17 April 2019.

"Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif selama ini perlu dipertahankan bersama sehingga suhu politik yang memanas menjelang pemilihan anggota legislatif yang digelar bersamaan dengan pemilihan presiden/wapres tidak menimbulkan konflik sosial," kata Gubernur Sumsel seusai apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019, di Palembang, Jumat.

Pengamanan yang dilakukan pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Mantap Brata dan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat diharapkan dapat mencegah terjadinya konflik sosial dan seluruh tahapan Pemilu bisa berjalan sesuai jadwal.

Dengan bersinergi antara aparat keamanan dengan semua komponen masyarakat, diharapkan bisa mencegah terjadinya aksi dari seseorang atau kelompok masyarakat yang bisa menimbulkan gangguan Kamtibmas dan pelaksanaan pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu, kata gubernur.

Untuk mencegah timbulnya konflik sosial menjelang Pemilu 2019, KPU Sumsel menggelar penandatanganan deklarasi kampanye rapat umum damai 16 partai politik peserta Pemilu.

Sebelum melakukan penandatangan deklarasi kampanye rapat umum damai oleh ketua partai politik di Sumsel dan perwakilannya, Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana memimpin pembacaan tiga poin deklarasi atau janji untuk melaksanakan kampanye secara damai.

Deklarasi damai itu yakni "Kami partai politik peserta Pemilu 2019 beserta pelaksana kampanye rapat umum damai dan para pendukung berjanji mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,"

Kemudian berjanji melaksanakan kampanye rapat umum Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks dan politik uang.

Partai politik beserta pelaksana kampanye rapat umum damai dan para pendukung berjanji melaksanakan kampanye rapat umum berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019