Banjarmasin (ANTARA) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banjarmasin mencoba menggunakan telepon pintar atau smartphone pada gelar Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) pada sebagian siswanya yang tidak memiliki komputer jinjing atau laptop.

UASBN yang mulai digelar sejak Senin (18/3) hingga Rabu (27/3) dapat berjalan dengan lancar, dengan sebagian siswa menggunakan sistem komputerisasi lewat smartphone tersebut, ujar Kepala Sekolah MAN 2 Banjarmasin Dra Naimah, di Banjarmasin, Rabu.

Menurut dia, gelar UASBN tahun ini memang berbeda dari tahun lalu, karena sesuai dengan arahan Kementerian Agama pusat bagi madrasah yang memiliki kemauan dan kemampuan menggelarnya berbasis komputer agar menggunakan aplikasi yang baru diluncurkan.

"Aplikasi baru yang diluncurkan Kemenag pada 18 Februari 2019 ini terbilang fleksibel, kalau tidak ada laptop bisa lewat smartphone," tuturnya.

Karena MAN 2 sudah melaksanakan UN berbasis komputer sejak empat tahun ini, ujar Naimah, maka dianjurkan untuk UASBN dilaksanakan pula.

"Bagi siswa yang tidak memiliki laptop, maka bisa menggunakan smartphone, ini dapat mempercepat waktu ujian tanpa bergiliran masuk kelas, karena sarana komputer yang terbatas," terangnya.

Ia mengungkap, siswa kelas III di sekolah ini sebanyak 372 orang, sarana komputer yang ada tidak sebanyak itu sehingga ujian dilaksanakan bergiliran.

"Tapi dengan bisanya hp android mengakses aplikasi untuk ujian tersebut dilakukan, maka segi waktu dapat diintensifkan," ucapnya.

Menurut dia, baru MAN 2 Banjarmasin yang melaksanakan UASBN berbasis komputer sistem smartphone ini di Kalsel.

"Terbukti lancar sejauh ini, dan bisa berlanjut di UN nanti, kalau memungkinkan," pungkasnya.

Baca juga: Dua SMAN menumpang UNBK di SMAS ITP
Baca juga: SMAN 3 Kandangan Kalsel sediakan sarapan gratis peserta UNBK






 

Pewarta: Sukarli
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019