Sesuai aturan KONI, syarat seorang atlet untuk memperkuat tim di provinsi lain, minimal sudah berdomisili di daerah itu selama dua tahun, sementara waktu pelaksanaan PON tersisa satu tahun lebih. Jadi saya harap, jangan ada niat untuk pindah ke daera
Kendari (ANTARA News) - KONI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), berharap seluruh atlet berprestasi tidak pindah ke daerah lain hanya karena iming-iming mendapatkan hadiah atau bonus besar.

Ketua KONI Sultra Lukman Abunawas Kendari, Senin, menegaskan, sejauh ini, pihaknya belum mendengar adanya atlet-atlet berprestasi, berniat pindah ke provinsi lain, apalagi mendekati pelaksanaan PON ke-20 di Papua.

"Sesuai aturan KONI, syarat seorang atlet untuk memperkuat tim di provinsi lain, minimal sudah berdomisili di daerah itu selama dua tahun, sementara waktu pelaksanaan PON tersisa satu tahun lebih. Jadi saya harap, jangan ada niat untuk pindah ke daerah lain," tegas Lukman Abunawas.

Karena itu, Lukman Abunawas yang juga Wakil gubernur Sultra itu menambahkan, jika ada atlet yang berniat pindah ke provinsi lain, supaya mengurungkan niatnya, sebab dipastikan dapat ditolak turun bertanding.

"KONI bersama pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara, juga tetap memperhatikan masa depan atlet, setelah berjuang dan mengukir prestasi di berbagai iven, jadi tidak usah kuatir," ujarnya.

Kasus perpindahan atlet Sultra untuk memperkuat provinsi lain, pernah terjadi beberapa tahun silam mendekati waktu pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON).

Saat itu, beberapa atlet dayung, terpaksa pindah memperkuat daerah lain, karena harapan dapat memperoleh jaminan masa depan yang lebih baik dari pemerintah setempat.

Atas kondisi ini, prestasi dayung Sultra saat itu sangat menurun karena minimnya atlet-atlet handal yang memperkuat tim.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019