Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menilai kepuasan dan kepercayaan publik kepada Polri tidak hanya dipengaruhi kinerja dalam mengungkap kasus, melainkan pelibatan masyarakat dan publikasi yang dilakukan melalui media massa dan media sosial turut mempengaruhi citra Polri.
 
"Secara kinerja, masyarakat telah mengetahui keberhasilan Polri mengamankan sejumlah even besar, salah satunya perhelatan Asian Games. Polri dibantu TNI berhasil meyakinkan masyarakat untuk datang menyaksikan para atlet yang bertanding di Senayan dan Palembang tanpa khawatir ancaman keamanan, termasuk teror," kata Sahroni, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu. 
 
Berbagai prestasi kerja Polri ini, lanjut dia, tentunya terekam baik di benak masyarakat. Saat ini masyarakat tak khawatir untuk datang ke berbagai even besar karena yakin dengan keamanan dilakukan Polri. 
 
"Masyarakat juga mengetahui Polri terus memerangi narkoba dan korupsi," kata politisi Partai NasDem ini. 
 
Keseriusan Polri dalam menangani beberapa kasus juga terlihat, seperti penanganan kasus hoaks surat suara tercoblos, pemberantasan narkoba hingga pemberantasan korupsi.
 
Dua pekan di awal Januari tahun 2019 ini, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri mencatat ada 1.155 kasus narkotika yang diungkap jajarannya.
 
Di akhir Januari, tepatnya tanggal 28 Januari, Polri juga mengungkap keberadaan sabu-sabu seberat 50 kilogram dan ribuan butir ekstasi yang dikubur di Sungai Parapat, Desa Sei Kubung Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Untuk kasus korupsi, penanganan kasus mafia bola secara transparan terus diperlihatkan polri.
 
Sahroni menambahkan kinerja polres-polres juga menjadi ujung tombak peningkatan kepercayaan publik kepada Polri, seperti Polres Jakarta Barat yang dianggapnya berhasil menangani gangguan keamanan dan kejahatan, mulai dari premanisme hingga narkoba.
 
Polres Jakarta Barat, kata dia, ikut aktif menggandeng unsur tiga pilar lainnya beserta para tokoh agama dan pengurus rumah ibadah dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif menghadapi pelaksanaan Pemilu Serentak.
 
Selain itu, tambah Sahroni, kinerja Humas Polri juga sebagai aspek vital peningkatan kepercayaan publik.

Bukan hanya aktif menyodorkan informasi kepada insan pers, jajaran Humas Polri mulai dari tingkatan Polres, Polda hingga Mabes Polri terus mengkampanyekan kinerja institusi mereka melalui media sosial.
 
Berbagai sosialisasi berupa bahaya narkoba, premanisme, pesan damai dan lainnya terus dipublikasi melalui berbagai akun dimiliki Polri di media sosial.
 
"Selain melalui pemberitaan di media massa, Polri menjadikan media sosial seperti instagram, facebook dan lainnya sebagai saluran komunikasi mereka kepada masyarakat. Saya menyoroti jajaran Polri dalam berbagai tingkatan satuan hingga wilayah semakin aktif mengindivasikan berbagai kegiatan dan keberhasilan mereka melalui media sosial," jelas Sahroni.
 
Sebelumnya perusahaan marketing dan lembaga konsultasi MarkPlus Inc menyebutkan sebagian besar polda dan polres memperoleh nilai kepuasan dan kepercayaan di atas hasil rata-rata. 
 
Indeks kepuasan terhadap institusi kepolisian secara keseluruhan mencapai 74,46 persen dan nilai indeks kepercayaan sebesar 80,37 persen.
 
Tingginya tingkat kepercayaan tersebut diperoleh dari hasil survei terhadap persepsi masyarakat terkait penerapan program prioritas Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang disebut Promotor atau Profesional, Modern dan Terpercaya. Survei menggunakan empat kriteria yang terdiri dari kultur, kinerja, media, dan isu terkini.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019